harianbatakpos.com – Minggu malam waktu setempat, Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan cabang Al-Qard al-Hassan, lembaga keuangan yang dikelola oleh Hizbullah, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon. Serangan ini menambah ketegangan yang sudah tinggi di wilayah yang dilanda konflik ini.
Sebagai lembaga yang berdiri sejak tahun 1983, Al-Qard al-Hassan (AQAH) mengklaim dirinya sebagai organisasi amal yang memberikan pinjaman tanpa bunga sesuai prinsip-prinsip Islam. Dengan lebih dari 30 cabang yang sebagian besar beroperasi di daerah mayoritas Muslim Syiah di Beirut Selatan dan lembah Bekaa, lembaga ini telah berperan penting dalam membantu masyarakat Lebanon, termasuk warga Kristen dan Sunni, di tengah krisis keuangan yang melanda negara tersebut.
Sebelum serangan terjadi, ratusan keluarga yang tinggal di dekat lokasi target telah mengungsi, berusaha menghindari dampak dari serangan udara. Meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, kerusakan yang ditimbulkan pada bangunan di sekitar lembaga keuangan tersebut cukup parah.
Serangan ini menyoroti kesulitan yang dihadapi Lebanon dalam mengatasi pengaruh Israel di kawasan tersebut, terutama dalam konteks dukungan AS terhadap Israel selama pemerintahan Biden. Pengamat politik mengungkapkan bahwa negara-negara Arab perlu mencari cara untuk memisahkan hubungan antara Israel dan Amerika Serikat, terutama selama periode pemerintahan yang saat ini berlangsung.
Di Amerika, presiden memiliki otoritas untuk mengalokasikan anggaran negara tanpa mempedulikan protes masyarakat, suatu kondisi yang semakin membuat negara-negara Arab mempertanyakan kebijakan luar negeri mereka.
Dengan situasi yang semakin kompleks, serangan ini bukan hanya merupakan aksi militer, tetapi juga menggambarkan tantangan yang dihadapi Lebanon dalam mempertahankan kedaulatannya di tengah tekanan regional dan internasional yang terus meningkat. Keberadaan lembaga seperti Al-Qard al-Hassan menjadi sangat krusial bagi masyarakat Lebanon, yang terus berjuang di tengah krisis yang berkepanjangan. BP/CW1
Komentar