Tel Aviv, harianbatakpos.com – Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza memaksa Israel mengirimkan bantuan ke Palestina setelah tekanan dari komunitas internasional terkait kondisi kelaparan akut di wilayah tersebut. Langkah ini disertai janji pembukaan koridor kemanusiaan oleh Israel guna memudahkan distribusi bantuan ke warga sipil Palestina.
Dikutip dari AFP, Minggu 27 Juli 2025, Israel sebelumnya memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza sejak 2 Maret 2025 usai perundingan gencatan senjata dengan kelompok Hamas gagal. Akibat blokade tersebut, situasi kemanusiaan di Gaza memburuk, memicu kecaman global atas kelangkaan pangan dan obat-obatan di Palestina.
Bantuan kemanusiaan ke Gaza mulai dilonggarkan pada akhir Mei, namun tetap dibatasi ketat. Tekanan dari negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Inggris mendorong Israel mengambil langkah taktis dengan mengirim tujuh paket bantuan melalui udara serta berjanji menetapkan koridor kemanusiaan bagi distribusi bantuan internasional.
Sementara itu, militer Israel menyampaikan pernyataan resmi melalui kanal Telegram bahwa pihaknya telah mengirim bantuan kemanusiaan udara ke Gaza sebagai bagian dari upaya menanggapi situasi darurat yang tengah terjadi di wilayah Palestina tersebut.
“Ini akan memperbaiki situasi kemanusiaan dan membantah klaim palsu tentang kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza,” kata pejabat Israel.
Dalam perkembangan terbaru, Kementerian Luar Negeri Israel menyebutkan adanya rencana jeda kemanusiaan pada Minggu pagi di beberapa wilayah Gaza untuk memfasilitasi pengiriman bantuan makanan dan obat-obatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan bahwa Israel akan menetapkan koridor bagi konvoi bantuan PBB yang selama ini kesulitan menyalurkan logistik akibat pembatasan akses.
Selain itu, truk-truk bantuan mulai bergerak dari Mesir menuju perlintasan Karam Abu Salem (Kerem Shalom), Gaza selatan. Menurut laporan Al Qahera dari perbatasan Rafah, puluhan truk membawa berton-ton bantuan kemanusiaan untuk merespons kelaparan massal yang melanda 2,2 juta penduduk Gaza.
Organisasi internasional menyebutkan bahwa stok makanan di Gaza semakin menipis sejak blokade total dilakukan. Israel mengklaim telah mengizinkan masuknya bantuan cukup, namun PBB menegaskan distribusi sulit dilakukan akibat pembatasan Israel di lapangan.
Ikuti update krisis kemanusiaan Gaza dan kabar dunia lainnya hanya di saluran WhatsApp harianbatakpos.com:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar