Jakarta, Batak Pos – Pertemuan makan malam antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menimbulkan perbedaan pandangan terkait inisiasi pertemuan tersebut antara pihak Istana dan Nasdem.
Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana, mengklaim bahwa Surya Paloh yang meminta untuk menghadap Presiden. “Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden,” ujarnya, menegaskan bahwa Presiden menyediakan waktu setelah permintaan tersebut.
Namun, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, membantah klaim tersebut. Menurutnya, Surya Paloh datang ke Istana atas undangan langsung dari Jokowi. “Kehadiran Ketum Nasdem Pak Surya Paloh di Istana Negara adalah memenuhi undangan makan malam Presiden Jokowi,” tegas Hermawi.
Presiden Jokowi sendiri, saat dimintai tanggapan, menyatakan bahwa siapa yang mengundang tidaklah penting. Bagi Jokowi, pertemuan tersebut merupakan langkah penting dalam perpolitikan Tanah Air, dan ia berfokus pada pertukaran pikiran terkait politik. “Saya kira dua-duanya enggak perlu lah siapa yang undang. Enggak perlu. Yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara kita,” ungkap Jokowi.
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, menekankan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas langkah politik Nasdem untuk pemerintahan 2024-2029. Ia menyatakan bahwa pertemuan tersebut adalah hal biasa dalam konteks koalisi pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Ali juga menegaskan bahwa Nasdem belum membuat keputusan terkait langkah politik ke depan, menunggu pengumuman hasil penghitungan suara Pemilihan Presiden 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Hari ini kan semua proses sedang berjalan ya mari kita awasi proses itu. Setelah KPU menetapkan putusan, maka kemudian partai-partai politik akan menentukan arahnya seperti apa,” tambahnya.
Komentar