Medan, HarianBatakpos.com – Dalam menghadapi isu BBM oplosan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan kepercayaan masyarakat terhadap produk PT Pertamina (Persero) sangat penting. Ia meminta agar masyarakat tidak ragu dengan kualitas bahan bakar yang disediakan. Pernyataan ini muncul setelah maraknya berita mengenai dugaan oposan bahan bakar jenis Pertalite menjadi Pertamax.
Bahlil menjelaskan bahwa tim dari Ditjen Migas akan turun ke lapangan untuk memastikan bahwa kualitas dan harga BBM yang dibeli masyarakat sesuai dengan spesifikasi yang berlaku. Kementerian ESDM berfungsi sebagai pengawas, sementara pengelolaan minyak dan gas bumi menjadi tanggung jawab Pertamina.
Sementara itu, kasus dugaan mark up dalam kontrak pengiriman minyak mentah impor oleh Pertamina yang terjadi antara 2018-2023 semakin memicu kekhawatiran publik. Bahlil menyatakan bahwa laporan yang diterima menunjukkan tidak ada masalah dengan harga dan spesifikasi RON 90, 92, 95, dan 98. Namun, ia tetap menghargai proses hukum yang sedang berlangsung.
Isu ini semakin diperkuat oleh penetapan sembilan tersangka oleh Kejaksaan Agung, termasuk enam pejabat Pertamina. Kerugian yang diperkirakan mencapai Rp193,7 triliun hanya untuk tahun 2023, menunjukkan besarnya potensi kerugian yang diderita negara.
Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT Pertamina, menjamin bahwa semua produk Pertamina telah memenuhi standar yang ditetapkan. Ia menegaskan bahwa operasional Pertamina berjalan lancar dan berupaya mengoptimalkan layanan kepada masyarakat.
Dalam kondisi seperti ini, kepercayaan masyarakat terhadap produk Pertamina sangatlah krusial. Kementerian ESDM dan Pertamina perlu terus berkomunikasi dengan publik untuk memastikan transparansi dan kualitas produk, dilansir dari CNN Indonesia.
Komentar