Kisah menarik seputar Ivan Gunawan, seorang perancang busana terkenal, kembali menjadi sorotan setelah ia berhasil membangun sebuah masjid di desa Ruwabarangga, Uganda Barat, Afrika. Namun, terungkap bahwa Ivan Gunawan merasa kerepotan saat diminta sumbangan oleh orang-orang yang membawa proposal, seperti dilansir dari Sindonews.com.
Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial TikTok oleh akun @theirlifestory32, Ivan Gunawan membagikan pengalamannya kepada pendakwah Gus Miftah.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya cenderung malas memberikan sumbangan ketika diminta dengan cara yang membawa proposal. Ivan menyatakan bahwa dirinya lebih suka bertindak secara spontan dan mengikuti panggilan hatinya.
“Mungkin saya bukan tipe orang yang menyukai acara-acara formal. Jika ada acara dengan proposal yang diletakkan di mejaku, saya mungkin tidak akan memberikan bantuannya. Tapi saya melakukan segala sesuatu dengan hati dan perasaan yang tulus,” ujarnya kepada Gus Miftah.
Ivan Gunawan kemudian menjelaskan alasan di balik keputusannya untuk membangun masjid di Uganda. Menurutnya, hal tersebut terjadi secara tidak sengaja dan lebih merupakan panggilan hati daripada rencana yang disusun dengan matang.
“Mungkin banyak orang bertanya mengapa saya membangun masjid di Afrika, mengapa tidak di Indonesia saja. Tapi saya memang orang yang spontan,” tambahnya.
Awalnya, Ivan Gunawan hanya berniat untuk membangun sebuah sumur di Uganda setelah mengetahui bahwa penduduk setempat kesulitan mendapatkan air bersih. Namun, dalam perjalanannya, ia merasa kasihan melihat orang-orang di Uganda harus melaksanakan ibadah salat di bawah pohon.
“Pertama-tama, saya hanya ingin membantu dengan membangun sumur di Uganda karena mereka kesulitan mendapatkan air bersih.
Namun, ketika saya melihat mereka melaksanakan shalat di bawah pohon, saya merasa tersentuh. Sebagian besar penduduk di Uganda non-muslim, dan umat Muslim hanya sekitar 16-17 persen, sehingga kebutuhan mereka sering diabaikan,” paparnya.
Sebagai hasil dari ketulusan hati dan empati Ivan Gunawan, Masjid Indonesia berdiri megah di desa Ruwabarangga, Uganda.
Masjid ini menawarkan kapasitas yang jauh lebih besar daripada masjid-masjid lokal, dapat menampung hingga 500 jamaah sekaligus, sementara masjid-masjid sekitarnya hanya mampu menampung 150-200 jamaah.
Dengan pembangunan Masjid Indonesia, Ivan Gunawan tidak hanya memberikan tempat ibadah yang layak bagi umat Muslim di Uganda, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan yang akan terus mengalir seperti air sumur yang ia bangun.
Kehadiran masjid ini tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga simbol kasih sayang dan empati yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat setempat.
Dengan demikian, kisah Ivan Gunawan memberikan inspirasi bagi kita semua untuk bertindak dengan hati yang tulus dan membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan.
Meskipun terkadang kerepotan dengan tawaran bantuan yang dibawa dengan proposal, Ivan Gunawan tetap setia pada prinsipnya untuk bertindak spontan dan mengikuti panggilan hati.
Komentar