Komunitas
Beranda » Berita » Jadikan Teknologi Asisten Redaksi Bagi Wartawan di Era Digitalisasi

Jadikan Teknologi Asisten Redaksi Bagi Wartawan di Era Digitalisasi

Narasumber ketika mengisi mater dalam kegiatan yang digelar BI Sumut di Kota Bandung Jawa Barat. (foto/ist)

Bandung, harianbatakpos.com – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) mengajak wartawan agar menjadi profesional dengan menggelar pelatihan bertajuk ‘Jurnalisme Era Digital’.

Anton Santoso, Editor Redaksi Internasional Perum LKBN ANTARA Bandung, sebagai narasumber utama mengatakan wartawan harus paham kode etik dan profesional.

Anton Santoso dalam materinya menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dan Artificial Intelligence (AI) dalam proses pencarian serta penulisan berita.

Perwiritan STM Istiqomah Gang Bambu Mabar Hilir Rutin Gotong Royong Bersihkan Lingkungan

“Media, khususnya media siber, harus bisa memanfaatkan teknologi modern yang sudah memberikan banyak kemudahan, termasuk penggunaan AI,” ujar Anton dalam kegiatan yang digelar di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (22/10/2024).

Menurutnya, mesin pencari Google masih menjadi penguasa utama arus informasi digital.

“Google menguasai sekitar 90 persen pencarian di internet, baik untuk trending topics maupun chatbot AI. Karena itu, media harus mampu bersaing di ranah tersebut,” katanya.

Anton juga mengupas pentingnya strategi Search Engine Optimization (SEO) untuk meningkatkan jangkauan pembaca.

Dr Maruli Siahaan Hadiri Pesta Gotilon HKBP Sei Agul Medan

“Konten yang muncul di posisi teratas halaman pencarian (SERP) akan mendapatkan trafik jauh lebih besar. Untuk itu, pemilihan kata kunci yang relevan dan berkualitas menjadi kunci utama,” jelasnya.

Dia menambahkan, meski algoritma Google bersifat rahasia, ada sejumlah faktor yang dapat dioptimalkan wartawan, mulai dari pemilihan kata kunci, kualitas konten, hingga news quality guidelines.

Anton bahkan memberikan contoh praktis dalam menentukan kata kunci populer melalui Google Trends, serta teknik optimasi judul, lead, hingga caption agar berita lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Meski mendukung pemanfaatan AI, Anton mengingatkan agar wartawan tidak sepenuhnya bergantung pada teknologi tersebut.

“AI bisa dijadikan asisten redaksi, terutama untuk membantu ejaan dan penyusunan kalimat. Tapi hasilnya tetap harus disunting oleh manusia karena referensi AI sering kali belum mutakhir,” terangnya.

Dalam sesi tanya jawab, Anton menegaskan kembali pentingnya prinsip dasar jurnalisme.

“Gunakan selalu rumus 5W+1H dan patuhi kode etik jurnalistik. Jangan gunakan ChatGPT untuk pengecekan fakta atau angka, karena data yang dipakai belum sepenuhnya terbaru. Lebih baik gunakan Gemini atau sumber lain yang terhubung langsung dengan Google Search,” pungkasnya. (BP7)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *