HarianBatakpos.com – Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia (UI), Budi Frensidy, menyoroti aksi pembelian saham oleh jajaran direksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dalam proses right issue sebagai sebuah bentuk komitmen untuk meningkatkan kinerja perseroan.
“Langkah ini menunjukkan bahwa manajemen berupaya keras untuk meyakinkan investor tentang tekad mereka dalam memperbaiki kinerja WIKA dengan turut serta dalam pembelian saham,” ujar Budi Frensidy dilangsir oleh ANTARA di Jakarta, Minggu.
Menurut pengamat BUMN, Toto Pranoto, aksi pembelian saham oleh jajaran direksi WIKA merupakan langkah untuk memberikan keyakinan kepada pelaku pasar bahwa transformasi yang dilakukan oleh perseroan berjalan sesuai target.
“Harapannya, pasar akan merespons positif terhadap right issue yang dilakukan,” tambah Toto.
Sementara itu, Fixed Income and Macro Strategist PT Mega Capital Indonesia, Lionel Priyadi, menekankan bahwa pembelian saham oleh jajaran direksi WIKA merupakan sebuah tindakan untuk menunjukkan bahwa perseroan akan menunjukkan performa yang lebih baik setelah melunasi pembayaran penuh pokok Sukuk Mudharabah I Tahap I Seri A senilai Rp184 miliar pada 29 April 2024.
“Namun, apakah langkah ini benar-benar akan berdampak positif, hal tersebut masih harus dibuktikan melalui performa laporan keuangan perseroan dalam setahun ke depan,” ungkap Lionel.
Berdasarkan informasi yang diungkapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), jajaran direksi WIKA telah melakukan aksi pembelian saham dalam proses right issue atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada 26 April 2024.
Rinciannya, Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, membeli 1,25 juta saham, Direktur Operasi I WIKA, Hananto Aji, membeli 1,27 juta saham, Direktur Operasi II WIKA, Harum Akhmad Zuhdi, membeli 1,27 juta saham, dan WIKA Direktur Operasi III, Rudy Hartono, membeli 1,52 juta saham.
Sementara itu, Direktur Quality, Health, Safety and Environment WIKA, Ayu Widya Kiswari, membeli 510 ribu saham, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WIKA, Adityo Kusumo, membeli 510 ribu saham, serta Direktur Human Capital Manajemen WIKA, Hadjar Seti Adji, membeli 510 ribu saham.
Tindakan pembelian saham oleh jajaran direksi WIKA ini menjadi sorotan seiring dengan upaya perseroan dalam meningkatkan kinerja dan kepercayaan pasar terhadap perusahaan. Langkah selanjutnya yang diambil oleh WIKA dan respons pasar terhadap right issue ini akan menjadi perhatian dalam pengembangan selanjutnya.
Komentar