Medan-BP: Secara umum masyarakat pengguna jalan khususnya warga Kecamatan Petumbak, Deliserdang merasa jengkel setiap melintasi Jalan Protokol/Pertahanan Petumbak.
Mengapa tidak, sebab sepanjang Jalan Pertahanan Petumbak hancur brantakan bagaikan kubangan. Aspalnya pada rusak terkelupas sehingga mengakibatkan banyak lobang yang menganga bagaikan ‘harimau mengintai mangsanya’.
Melewati jalan Pertahanan, Desa Petumbak Kampung, Kecamatan Petumbak, bagai makan buah simalakama.
Apalagi di saat musim hujan. Air tampungan parit meluap ke badan jalan sehingga lobang yang nenganga tertutup air. Setiap pengguna jalan harus serba wanti-wanti agar tidak masuk lobang.
Karena tak jarang di Tempat Kejadian Perkara(TKP) kecelakaan Lalu-lintas seperti senggolan , terjatuh masuk paret dan sebagainya.
Sedangkan di saat musim kemarau, sepanjang jalan itu penuh debu. Sehingga terjadi polusi udara yang mengakibatkan penyakit ISPA bagi pengguna jalan dan masyarakat yang bermukim disekitarnya
Karmidon Tarigan warga Dusun IV, Desa Petumbak Kampung kepada harianbatakpos.com Selasa(26/6) mengaku kesal terhadap Pemkab Deliserdang maupun Camat Petumbak yang tidak peduli terhadap jalan di wilayah kerjanya.
Seharusnya Bupati DS menginstruksikan pihak kecamatan untuk menertibkan semua angkutan truk bertonasei lebih atau tidak diperbolehkan melintasi jalan dimaksud.
Padahal, ujar Tarigan, jalan rusak tersebut dekat dari kantor camat Patumbak. Masa dibiarkan dilintasi angkutan truk ysng bertonase lebih?
Sebaiknya Camat selaku penguasa tunggal di wilayah kecamatan berwenang menstop angkutan yang lebih tonase. Tapi kalau camat petumbak itu kulihat kayanya tidak peduli alias tutup mata terhadap persoalan yang menyita waktu.
Pada kesempatan yang sama, Kamiwudy md megaskan, jalan protokol Petumbak barj mendapat rehab gedung sekitar 2 tahun lalu.
Ternyata kini jalan tersebut sudah pada hancur.
“Inilah akibat lemahnya pengawasan terhadap truk bertonasi over yang melintasinya setiap hari,” ujarnya.(BP-P2).
Komentar