Jakarta, BP – Jeff Bezos telah mengungkapkan rencananya untuk menjual saham Amazon senilai hampir US$5 miliar (Rp81,65 triliun), mengikuti lonjakan nilai pasar perusahaan yang melampaui US$2 triliun (Rp32.660 triliun) beberapa hari yang lalu. Rencana ini akan menambah total penjualan saham Bezos tahun ini menjadi lebih dari US$13,4 miliar (Rp218,82 triliun).
Mengutip laporan dari Financial Times, rencana penjualan 25 juta saham Amazon pada bulan Juli senilai US$4,9 miliar telah diungkapkan dalam pengajuan peraturan. Penjualan ini merupakan kelanjutan setelah Bezos sebelumnya menjual saham senilai US$8,5 miliar pada bulan Februari.
Menurut S&P Capital IQ, Jeff Bezos telah mundur dari perannya sebagai CEO Amazon pada tahun 2021 namun tetap menjabat sebagai ketua eksekutif dan merupakan pemegang saham terbesar dengan kepemilikan sekitar 9% dari perusahaan.
Amazon, yang baru-baru ini bergabung dengan kelompok perusahaan teknologi AS dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$2 triliun, terus memimpin di sektor e-commerce, komputasi cloud, dan layanan streaming video, serta menggali potensi kecerdasan buatan (AI) untuk pertumbuhan lebih lanjut.
Nilai saham Amazon telah meningkat signifikan tahun ini, didorong oleh optimisme investor terhadap prospek AI dalam menggerakkan pertumbuhan divisi cloud perusahaan. Meskipun demikian, nilai pasar Amazon masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa perusahaan besar lainnya seperti Nvidia, Apple, dan Microsoft.
Jeff Bezos mendirikan Amazon pada tahun 1994 sebagai penjual buku online, dan sejak itu perusahaan tersebut telah berkembang menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, dengan layanan yang mencakup berbagai bidang seperti e-commerce, cloud computing, dan media digital.
Selain fokus pada Amazon, Bezos juga terlibat dalam usaha luar angkasa melalui Blue Origin serta memiliki surat kabar The Washington Post. Upaya filantropisnya termasuk pendanaan organisasi pendidikan seperti Day 1 Academies.
Pada Februari lalu, Amazon mengumumkan bahwa Jeff Bezos berencana untuk menjual hingga 50 juta saham perusahaan melalui Morgan Stanley pada akhir Januari 2025, sebagai bagian dari strategi keuangan pribadinya.
Komentar