Jakarta-BP: Ancaman serangan teroris diprediksi tetap tinggi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Polri mengajak masyarakat membantu menangkal terorisme terutama menjelang Nataru, salah satunya melaporkan jika ada orang atau kelompok mencurigakan.
“Kita komunikasikan kepada masyarakat untuk membantu menangkal terorisme,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono, Senin (16/12/2019).
Polri, TNI dan sejumlah kementerian telah menggelar rapat bersama untuk mengantisipasi sejumlah potensi kerawanan jelang Nataru. Hal itu seperti bencana alam, sweeping massa, narkoba, kemacetan lalu lintas, hingga ancaman terorisme.
“Dan semuanya ini kita laukan preventif serta represif,” ucap Argo.
Pengamanan Nataru dilakukan dalam operasi khusu bersandi Lilin 2019 melibatkan 198.807 personel Polri, TNI dan aparat pemerintah. “Ada Satpol PP, kemudian kesehatan, ada dari Dishub,” katanya.
Pengamat terorisme dari Institute Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, teror tetap harus diwaspadai oleh Polri karena potensinya tetap tinggi, terutama untuk pelaku tunggal.
“Meskipun penangkapan terhadap orang-orang yang diduga menjadi bagian dari jaringan paham kekerasan ekstrem, teror masih menjadi ancaman serius di Indonesia,” ujar Khairul.
Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya sudah meminta Polri mengantisipasi sedini mungkin berbagai potensi kerawanan yang terjadi di Nataru.
“Aksi-aksi ancaman teror, sweeping swasta oleh oknum tertentu, intoleransi antarumat beragama, hingga pembakaran rumah ibadah harus diantisipasi sedini mungkin,” terangnya.
“Mari kita pastikan bahwa penyelanggaraan ibadah keagaamaan penuh toleransi aman dan damai di seluruh tanah air agar tercipta sebagai cerminan kerukunan hidup beragama masyarakat Indonesia.” (okz)
Komentar