Medan, harianbatakpos.com – Menjelang pergantian tahun, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mengajak seluruh masyarakat untuk menundukkan hati dan introspeksi diri, menyadari bahwa di tengah segala ikhtiar, manusia tetap memiliki keterbatasan dan hanya kepada Allah SWT tempat berserah.
Ajakan tersebut ia sampaikan dalam acara Tausiyah, Zikir, dan Doa Bersama Alim Ulama se-Kota Medan sebagai ikhtiar spiritual menyambut tahun 2025–2026. Kegiatan yang berlangsung khidmat di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, Senin (29/12/2025) malam.
Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Wakil Ketua DPRD Medan Zulkarnain, Ketua TP PKK Medan Airin Rico Waas, Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman, para asisten Setdako, pimpinan perangkat daerah, serta camat se-Kota Medan.
Dalam sambutannya, Rico Waas menegaskan bahwa menutup tahun dengan doa dan munajat jauh lebih bermakna dibandingkan euforia dan kemeriahan semu. Menurutnya, penghujung tahun seharusnya menjadi momentum refleksi diri dan penguatan spiritual.
“Sepanjang satu tahun ini, kita belajar bahwa tidak ada yang lebih penting daripada berdoa kepada Allah SWT. Menutup tahun bukan dengan hingar-bingar, kemewahan, atau pesta kembang api, tetapi dengan munajat, zikir, dan doa,” ujarnya.
Rico Waas menyampaikan, berbagai peristiwa dan cobaan yang terjadi sepanjang tahun 2025 menjadi pengingat bahwa manusia memiliki banyak keterbatasan. Ia juga menyinggung kondisi saudara-saudara sebangsa di sejumlah daerah yang hingga kini masih berjuang memulihkan diri dari musibah.
“Kita disadarkan bahwa sejatinya kita tidak mampu apa-apa tanpa pertolongan Allah. Karena itu, sudah tepat rasanya kita mengakhiri tahun ini dengan berserah diri, menunjukkan empati, dan mendoakan keselamatan untuk semuanya,” katanya.
Acara yang mengusung tema “Doa Keselamatan Untuk Negeri: Mengetuk Pintu Langit, Ikhtiar Spiritual Meraih ‘Afiah (Keselamatan)” ini juga menjadi ajang mempererat silaturahim antara Pemerintah Kota Medan dan para alim ulama se-Kota Medan.
Rico Waas menegaskan, Pemko Medan sangat membutuhkan bimbingan dan nasihat para ulama dalam menjalankan amanah pemerintahan.
“Sebagai pelayan masyarakat, kami harus terus mengevaluasi diri. Masih banyak kekurangan dan kekhilafan yang harus kami perbaiki. Karena pada akhirnya, setiap amanah akan dimintai pertanggungjawaban,” ucap Rico Waas.
Wali Kota juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat persaudaraan dan saling mengingatkan dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks.
Menurut Rico Waas, pembangunan Kota Medan hanya dapat terwujud apabila dilakukan secara bersama-sama.
“Jika Medan dibangun, maka bangunlah bersama-sama. Inilah makna Medan untuk semua dan semua untuk Medan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengimbau masyarakat agar tidak merayakan pergantian tahun dengan berfoya-foya atau hiburan berlebihan, melainkan dengan kegiatan yang lebih bermakna dan penuh empati sosial.
“Kondisi kita saat ini masih membutuhkan kepekaan sosial. Mari tutup tahun dengan doa dan kepedulian kepada sesama.”
Kegiatan tausiyah, zikir, dan doa bersama ini menghadirkan Prof. Dr. H. Muzakkir, M.A. sebagai penceramah, zikir dipandu oleh Prof. K.H. Amiruddin, M.S., serta doa oleh Ketua MUI Kota Medan Dr. Hasan Maksum.
Selain sebagai sarana silaturahim, kegiatan ini diharapkan menjadi refleksi spiritual bagi seluruh elemen masyarakat dalam menyongsong tahun 2026 dengan semangat kebersamaan, optimisme, dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa. (BP7)


Komentar