Sejarah
Beranda » Berita » Jembatan Francis Scott Key: Runtuhnya Sebuah Prestasi Teknik di Baltimore

Jembatan Francis Scott Key: Runtuhnya Sebuah Prestasi Teknik di Baltimore

Pada Selasa, 26 Maret 2024, sebuah kecelakaan tragis terjadi di Baltimore, Amerika Serikat (AS), ketika Jembatan Francis Scott Key ambruk setelah ditabrak oleh sebuah kapal kargo berbendera Singapura yang menuju Sri Lanka. Bagian jembatan tersebut runtuh ke Sungai Patapsco, menyebabkan kerusakan yang signifikan. Ini merupakan berita yang mengejutkan, mengingat jembatan ini dahulu dianggap sebagai sebuah prestasi dalam bidang teknik.

Sejarah Jembatan Baltimore ini dimulai pada tahun 1972 ketika pembangunan dimulai, dan akhirnya dibuka untuk umum pada tanggal 23 Maret 1977. Jembatan ini memiliki panjang 1,6 mil dan membentang di atas Sungai Patapsco, menghubungkan Pelabuhan Inner Baltimore dengan Teluk Chesapeake. Sebagai bagian integral dari Interstate 695, jembatan ini membawa lalu lintas utara-selatan di sekitar Kota Baltimore, menyediakan empat jalur lalu lintas yang dipisahkan oleh pembatas beton.

Menurut Otoritas Transportasi Maryland (MDTA), jembatan ini adalah bagian vital dari jaringan transportasi yang menghubungkan lalu lintas lokal dan antarnegara bagian. Pembangunan jembatan ini dianggap sebagai tonggak penting dalam perencanaan transportasi Maryland. Namun, insiden tragis ini mengingatkan kita bahwa bahkan prestasi teknik yang tampaknya solid sekalipun dapat rentan terhadap kecelakaan yang tidak terduga.

Pacu Jalur Kuansing, Warisan Budaya Riau yang Mendunia

Sungai Patapsco sendiri memiliki makna sejarah yang dalam, sebagai tempat di mana penulis lagu nasional AS, Francis Scott Key, menulis “Star Spangled Banner” pada tahun 1814 setelah menyaksikan kekalahan Inggris di Pertempuran Baltimore.

Jembatan Francis Scott Key, dengan biaya pembangunan sekitar 110 juta dolar, memiliki desain dek gantung yang unik. Namun, para insinyur menyatakan bahwa desain ini menyebabkan keruntuhan total setelah tabrakan kapal kargo tersebut. Jenis jembatan ini tidak dirancang untuk menangani beban kembali setelah keruntuhan dermaga utama, sehingga menyebabkan keruntuhan progresif yang ditunjukkan dalam video rekaman.

Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa dalam pembangunan infrastruktur yang rumit, penting untuk mempertimbangkan semua kemungkinan risiko dan memastikan bahwa struktur yang dibangun tahan terhadap tekanan dan kejadian tak terduga.

 

Sejarah Hari Bank Indonesia 5 Juli, Tonggak Kedaulatan Moneter RI

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *