Medan, HarianBatakpos.com – Presiden Amerika Serikat ke-39, Jimmy Carter, meninggal di usia 100 tahun di rumah pribadinya di Plains, Georgia, pada 29 Desember 2024. Ia meninggalkan banyak warisan penting dalam bidang kesehatan masyarakat dan penyakit infeksi, yang berdampak positif di dunia.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, Presiden Joe Biden menyebut Carter “sahabat baik,” yang merupakan “seorang pria dengan karakter dan keberanian yang hebat, harapan, dan optimisme.”
Perjuangan Carter Melawan Penyakit Tropis
Carter dikenal sebagai tokoh pelindung di dunia penyakit tropis yang terabaikan, sekelompok kondisi dengan dampak kesehatan dan ekonomi yang sangat luas. Penyakit ini sering kali tidak mendapat perhatian yang memadai, meskipun mempengaruhi jutaan orang, terutama di daerah miskin. Peter J. Hotez, MD, PhD, peneliti dalam pengembangan vaksin, menyebut upaya Carter sebagai dorongan luar biasa bagi bidang kesehatan global, dilansir dari Kompas.com.
Carter berfokus pada penyakit tropis yang sering kali diabaikan, seperti Chagas, dengue, dan penyakit cacing Guinea. Penyakit ini sangat sulit diobati dan sering kali terjadi di daerah terpencil yang kurang mendapat perhatian. “Penyakit ini juga cenderung melemahkan tetapi tidak mematikan, yang membuatnya sulit mendapatkan sumber daya untuk pengobatan,” ungkap Hotez.
Warisan Kesehatan Global yang Tak Terlupakan
Di antara semua penyakit tropis terabaikan, penyakit cacing Guinea adalah yang paling terkait erat dengan nama Jimmy Carter. Penyakit ini disebabkan oleh larva parasit Dracunculus medinensis, yang biasanya berasal dari air yang terkontaminasi. Carter bekerja tanpa lelah untuk memberantas penyakit ini. Pada pertengahan 1980-an, jumlah kasusnya diperkirakan mencapai 3,5 juta. Namun, berkat upaya Carter, angka tersebut menurun drastis.
Komitmen Carter yang luar biasa menjadikannya tokoh kunci dalam sejarah kesehatan global. Pada tahun 1995, selama Perang Saudara Sudan Kedua, Carter memediasi gencatan senjata untuk memfasilitasi distribusi penyaring air dan edukasi tentang penyakit tersebut. “Saya ingin melihat cacing Guinea diberantas sepenuhnya sebelum saya meninggal,” kata Carter pada konferensi pers tahun 2015.
Carter meninggalkan warisan yang menginspirasi banyak orang untuk terus berjuang melawan penyakit yang sering diabaikan. Hasil kerja kerasnya adalah “hidup yang dijalani dengan baik,” seperti yang diungkapkan oleh Hotez. Perjuangan dan dedikasi Carter dalam bidang kesehatan akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
Komentar