Jakarta-BP: Keputusan mengejutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat tiga wakil menteri (wamen) baru menjelang akhir masa jabatannya menuai sorotan. Langkah ini dianggap sebagian pihak sebagai langkah strategis, namun tak sedikit pula yang mencium aroma kontroversi.
Tiga Wamen Baru di Kabinet
Pada Kamis (18/7/2024), Jokowi melantik tiga wakil menteri baru di Istana Negara. Mereka adalah Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi/Kepala BKPM.
- Thomas Djiwandono: Politikus Partai Gerindra dan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto, Thomas diharapkan dapat memperkuat sektor keuangan negara di masa transisi.
- Sudaryono: Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah ini dipercaya untuk mengawal sektor pertanian yang krusial bagi ketahanan pangan nasional.
- Yuliot Tanjung: Berkarir di BKPM sejak 1988, Yuliot diharapkan mampu menarik investasi baru dan memperkuat posisi Indonesia di mata investor global.
Alasan di Balik Pengangkatan
Jokowi menegaskan bahwa pengangkatan wamen baru ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keberlanjutan pemerintahan mendatang. “Ini untuk melancarkan, memuluskan keberlanjutan. Itu saja,” ujarnya saat ditemui usai membuka Piala Presiden di Bandung, Jumat (19/7/2024).
Kontroversi dan Klarifikasi
Langkah Jokowi ini segera direspons dengan spekulasi adanya unsur bagi-bagi jabatan. Namun, Jokowi dengan tegas membantahnya. “Nggak, nggak, nggak (mengandung unsur bagi-bagi jabatan),” tegasnya.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Prabowo Subianto terkait penunjukan wamen baru ini. “Saya sudah bicara dengan Presiden Terpilih Pak Prabowo Subianto,” ujarnya.
Menuju Transisi Pemerintahan
Dengan pengangkatan ini, Jokowi berharap dapat memberikan fondasi yang kuat bagi pemerintahan baru di bawah Presiden terpilih Prabowo Subianto. Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat sinergi antar kementerian dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Komentar