Nasional
Beranda » Berita » Jokowi Dituduh PKI: PKI Bubar 1965, Saya Lahir 1961, Masak PKI Balita

Jokowi Dituduh PKI: PKI Bubar 1965, Saya Lahir 1961, Masak PKI Balita

Jakarta-BP: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bangsa Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar, sekaligus menyimpan perbedaan yang besar. Bahkan, Jokowi mengibaratkan wilayah Indonesia setara perjalanan dari London ke Istanbul.

“Kita memiliki 714 suku, 1.500 bahasa, dan keragaman suku dan budaya. Bandingkan negara ini dengan negara lain, terlihat betapa Indonesia bangsa yang besar. Namun ingat, ancaman perbedaan juga besar,” ujar Jokowi di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Jumat (10/10).

Maka, presiden mengingatkan jangan sampai bangsa ini pecah hanya karena Pilkada, Pileg, dan Pilpres, “Kampanye politik yang didasari kebohongan, hoaks, dan fitnah hanya memecah belah bangsa ini,” ujar Jokowi.

Dugaan Korupsi Bansos: KPK Panggil Petinggi Sritex

Presiden mengingatkan, energi bangsa ini seharusnya diarahkan untuk menyambut perubahan dunia yang cepat. Jokowi juga mengingatkan, isu-isu negatif dan kampanye hitam, jangan terus berulang-ulang dalam setiap Pemilu yang diadakan dalam lima tahun sekali.

“Saya jadi korban. Saya dituduh PKI. PKI bubar 1965 sedangkan saya lahir 1961, masak PKI balita. Saya tidak kena, orangtua dan kakek nenek saya dituduh. Ada foto yang mirip saya dekat Aidit. Tidak masuk akal. Bahkan ada kiai yang ingin bicara empat mata, soal saya PKI. Tetapi semuanya terbantahkan,” ujar Jokowi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyebut era indutri 4.0 merupakan era yang sangat dinamis perubahannya. Pasalnya, sejak revolusi industri pertama, telah terjadi 3.500 perubahan dalam industri 4.0. Mulai dari kecerdasan buatan, otomatisasi robot, cryptocurrency, bitcoin, hingga virtual reality, dan 3D printing.

“Meskipun luar biasa, membuat pekerjaan makin cepat namun membawa dampak negative pula. Untuk itu, kita harus mempersiapkan bangsa Indonesia mengantisipasi sekaligus memanfaatkan kecanggihan teknologi di era industri 4.0,” papar Jokowi.

Uang Sitaan Rp11,8 Triliun: Kejagung Pastikan Keamanannya untuk Rakyat

Bagi pengusaha, industri 4.0 menguntungkan karena dapat menekan biaya produksi. Namun dari sisi penyerapan tenaga kerja, bisa merugikan masyarakat. Untuk itu bangsa ini perlu mengantisipasi.

Di samping itu, tekanan dari negara lain membuat ekonomi Indonesia terimbas, karena negara-negara kini sudah tak berbatas. Jokowi menyontohkan ekonomi Indonesia sangat terpengaruh oleh kebijakan negara lain, kebijakan Bank Federal, bahkan kebijakan ekonomi negara lain bisa mempengaruhi Indonesia.

Untuk itu, menghadapi negara yang sudah tak memiliki batas, pembangunan karakter menjadi sangat penting. Bangsa Indonesia harus menjaga nilai, tata krama, etika, dan sopan santun agar tak ikut terimbas efek negative dari fenomena global.

Sementara itu, Ketua Umum DPP LDII, Abdullah Syam mengatakan, acara ini sangat strategis karena bertepatan dengan tahun politik.

“Untuk itu, kami menggelar rakernas untuk mengumpulkan aspirasi dari bawah yang bisa menjadi masukan bagi para capres. Jadi Pilpres bukan ajang komunikasi searah dari para kandidat. Justru ini waktu yang baik bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasinya,” katanya.

Menurut Abdullah Syam, lima tahun masa pemerintahan presiden, masyarakat bisa merasakan langsung dampak program kerja. Maka masyarakat berhak memberikan masukan dan mengevaluasi untuk perbaikan. Mereka pun mengusulkan delapan bidang pembangunan.

 

 

(Merdeka) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan