Nasional
Beranda » Berita » Jokowi: Gig Economy Bisa Ancam Pekerja Tetap, Perusahaan Beralih ke Freelancer

Jokowi: Gig Economy Bisa Ancam Pekerja Tetap, Perusahaan Beralih ke Freelancer

Presiden Indonesia Pak Jokowi

Medan, harianbatakpos.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh pihak untuk mewaspadai fenomena ekonomi serabutan atau gig economy yang semakin berkembang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi.

Menurut Jokowi, fenomena ini dapat menjadi ancaman bagi pekerja di Indonesia karena perusahaan cenderung lebih memilih merekrut pekerja lepas atau freelancer daripada pekerja tetap.
“Tren ini mengarah ke sana,” kata Jokowi saat membuka Kongres ISEI dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah (20/9/2024).

“Perusahaan lebih memilih pekerja yang independen, lebih memilih pekerja freelancer, dan lebih memilih kontrak jangka pendek guna mengurangi risiko ketidakpastian global yang sedang terjadi,” tambahnya

Kunjungan Prabowo ke Singapura: Membuka Peluang Kerja Sama Baru

Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa fleksibilitas waktu dalam gig economy memungkinkan pekerja untuk bekerja di lebih dari satu negara, yang pada akhirnya bisa mengancam lapangan kerja bagi calon pekerja lainnya.
Jokowi pun memprediksi bahwa di masa depan, baik Indonesia maupun dunia secara global akan menghadapi kondisi di mana jumlah peluang kerja lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pelamar kerja.

Tantangan Fenomena Ekonomi Serabutan
Selain menyoroti tantangan dari fenomena gig economy, Jokowi juga mengungkapkan dua faktor tantangan lainnya.
Pertama, perlambatan ekonomi global. Ia menyebutkan bahwa Bank Dunia mencatatkan pertumbuhan ekonomi global hanya mencapai 2,7 persen, dan diperkirakan akan turun menjadi 2,6 persen pada 2024.

Kedua, peningkatan otomatisasi di berbagai sektor pekerjaan, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI), yang dapat mengurangi jumlah tenaga kerja manusia. Jokowi menyinggung prediksi bahwa pada 2025, sebanyak 85 juta pekerjaan diperkirakan akan hilang.

“Ke depan, peluang kerja akan terlalu sedikit untuk menampung banyaknya tenaga kerja yang membutuhkan. Too few jobs for too many people. Ini yang harus kita hindari,” tegas Jokowi.

Manfaatkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Jakarta 2025

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan