Jakarta, Batak Pos – Kunjungan kerja yang gencar dilakukan oleh Presiden Jokowi di Jawa Tengah baru-baru ini menimbulkan sorotan dari berbagai pihak, terutama setelah pernyataannya mengenai kampanye dan penggunaan fasilitas negara.
Nur Hidayat Sardini, seorang Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) dan Ketua Bawaslu Pertama, turut mengajukan pertanyaan mengenai niat di balik kunjungan kerja Jokowi yang terfokus di Jawa. Meskipun presiden memiliki wewenang untuk menentukan lokasi kunjungan kerja, banyak daerah lain di kategori Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) yang memerlukan perhatian langsung dari presiden.
Dikutip dari Kompas.com, “Penting untuk memprioritaskan daerah 3T yang membutuhkan perhatian lebih dari presiden, seperti di Papua, yang masih memiliki masalah yang urgent baik dari segi vertikal maupun horizontal,” kata Sardini.
Sardini menyoroti bahwa, meskipun pembangunan di Jawa masih bisa diatasi oleh pemerintah daerah, masalah-masalah yang dihadapi oleh daerah 3T seperti Papua memerlukan perhatian lebih serius dari pemerintah pusat. Dia menegaskan bahwa masalah kerusakan jalan dan penyaluran bantuan sosial dapat ditangani oleh pemerintah daerah.
“Prioritas utama seharusnya diarahkan pada daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih mendesak, seperti Papua, yang masih memiliki masalah horizontal dan vertikal yang belum terselesaikan,” tegasnya.
Sardini menekankan perlunya fokus pada daerah yang memerlukan perhatian prioritas, sambil menyoroti bahwa isu-isu di Papua seperti ketidakadilan dan konflik horizontal antarkelompok masyarakat membutuhkan penanganan serius dari pemerintah pusat.**
Komentar