Jakarta-BP: Presiden Jokowi kesal atas isu yang menyebut dirinya adalah aktivis PKI. Jokowi bahkan mengaku tengah mencari pelaku penyebaran informasi bohong di media sosial itu dan ingin menaboknya. Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan menilai pernyataan Jokowi adalah bentuk ekspresi karena sering mendapatkan isu hoaks.
“Itu hanya bentuk ekspresi Pak Jokowi karena memang kuantitas perdebatan politik sekarang memang masih sangat rendah, banyak hoaks yang beredar,” kata Bara di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (24/11).
Dia juga menilai seharusnya pernyataan tersebut seharusnya lebih dihindari dan meningkatkan perdebatan untuk meningkatkan kompetisi di Pilpres 2019.
“Kedua belah pihak harus bisa merefleksikan statemen dari presiden Jokowi tersebut. Karena memang ini fenomena baru hoaks sangat mendominasi kehidupan kita sehari-hari selama beberapa tahun terakhir,” ungkap Bara.
Sebelumnya, Jokowi kembali menyinggung informasi bohong dan fitnah yang beredar di media sosial memasuki tahun politik. Salah satunya, isu yang menyebutkan bahwa Jokowi merupakan aktivis PKI.
Ini disampaikan Jokowi saat membagikan 1.300 sertifikat tanah untuk warga Lampung Tengah di Lapangan Tenis Indoor Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).
“Coba lihat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Fitnah-fitnah seperti itu,” kata dia.
Jokowi berulang kali membantah bahwa dia bukan aktivis PKI. PKI sudah dibubarkan pada 12 Maret 1966, sedangkan Jokowi baru dilahirkan 21 Juni 1961.
“Saat PKI dibubarkan saya baru 4 tahun. Kok bisa diisukan Jokowi aktivis PKI, masak ada PKI balita,” ujarnya.
Selama empat tahun menjadi Presiden, Jokowi mengaku selalu dikaitkan dengan PKI. Jokowi tak bisa lagi menyembunyikan kekesalannya. Kepala Negara menyatakan bakal mencari siapa yang menyebar isu bohong.
“Ini yang kadang-kadang haduh. Mau saya tabok orangnya di mana, saya cari betul,” kata Jokowi.
(Merdeka) BP/JP
Komentar