JAKARTA-BP: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan fasilitas pendidikan terbaru, Jokowi Learning Center, yang berlokasi di SMA Kebangsaan, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis. Dalam peresmian ini, Jokowi menegaskan komitmennya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, terutama bagi kalangan menengah bawah.
“Tujuan membangun sekolah ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, utamanya untuk yang menengah bawah, nggak keliru kalau menyekolahkan anaknya di sini,” ujar Presiden Jokowi dalam pidatonya, dilansir dari ANTARA.
Fasilitas pendidikan ini dirancang untuk memberikan layanan pendidikan berkualitas dengan lanskap bangunan yang apik, lingkungan asri, serta perangkat pendukung yang modern. Para peserta didik di Jokowi Learning Center berasal dari 28 provinsi di seluruh Indonesia.
Jokowi menekankan pentingnya sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi kompetisi global. “Infrastruktur sebaik apapun, kalau SDM nggak baik, jelek. Nanti di ranking kelihatan, karena sekarang ini tiap tahun ada yang namanya World Competitiveness Ranking yang diadakan sebuah lembaga IMD,” katanya.
Menurut Presiden, meskipun Indonesia telah naik tujuh peringkat dalam World Competitiveness Ranking dan kini berada di posisi 27, sektor pendidikan dan kesehatan masih berada di peringkat 57 dan 58. Jokowi berharap peningkatan fasilitas pendidikan seperti ini dapat membantu memperbaiki posisi Indonesia di masa depan.
Dalam acara tersebut, Jokowi juga mengajak para investor untuk berinvestasi dalam pembangunan fasilitas serupa. “Kalau semua menteri, kemudian dari kita-kita yang memiliki rezeki yang banyak mendirikan ini, masing-masing sepuluh saja, tapi harus seperti SMA Kebangsaan ini fasilitasnya pasti, ranking kita akan melompat,” katanya.
Jokowi menegaskan bahwa di era kompetisi global saat ini, kecepatan dalam pembangunan dan kemampuan sumber daya manusia menjadi kunci utama. “Bukan negara besar, kalahkan negara kecil, tidak, bukan negara adidaya kalahkan negara kecil, tidak. Tapi, negara cepat akan kalahkan negara lambat dan kita ingin jadi negara cepat, dengan SDM-SDM yang menguasai semuanya, teknologi inovasi, semuanya,” tuturnya.
Komentar