Nasional
Beranda » Berita » Jusuf Kalla: Saya Tidak Mau DMI Kegiatannya Hanya Rapat

Jusuf Kalla: Saya Tidak Mau DMI Kegiatannya Hanya Rapat

Jakarta-BP: Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) berharap masjid di seluruh Indonesia dapat menggabungkan tiga hal untuk menguatkan keberadaan tempat ibadah ini.

“Jadi, ada tiga hal: fisiknya, pengurusnya, dan yang mengisinya. Jadi, bagaimana sinergi antara tiga hal itu. Tiga sisi itu harus ditingkatkan kemampuannya,” katanya saat menutup Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DMI di Hotel Sahid Jakarta, Minggu (25/11).

Seperti dilansir dari Antara, JK berharap bangunan masjid tidak hanya menonjolkan kualitas material bangunan. Masjid yang pembangunannya menelan biaya mahal, justru kualitas penyerapan suaranya kurang baik.

Logo HUT ke-80 RI Resmi Dirilis: Simbol Persatuan dan Kemajuan Indonesia

Masjid yang dibangun dengan menggunakan lantai marmer dan dinding kaca justru akan menimbulkan kualitas suara yang buruk. Sehingga khotbah dari penceramah tidak dapat didengarkan dengan jelas oleh jemaah.

“Makin modern itu masjid atau makin mahal itu masjid, makin jelek itu suaranya. Lihat saja masjid (yang) lantainya marmer, kaca dia punya dinding-dindingnya macam-macam itu, makin jelek itu suara kalau begitu,” ungkap JK.

Sementara itu, Wapres JK berharap para pengurus DMI baik di pusat maupun daerah dapat menjalankan program kerja yang sudah disepakati bersama dengan baik. Dia meminta program-program DMI yang ada di pusat harus sampai ke tingkat bawah, yakni di kepengurusan masjid di seluruh Indonesia.

“Saya minta program-program tadi yang jalan agar betul-betul menjadi bagian daripada program selanjutnya. Saya katakan waktu pembukaan, saya tidak mau DMI ini kegiatannya hanya rapat, muktamar, rakernas, rapat, muktamar, rakernas saja. Jangan begitu,” tegasnya.

Perlindungan Data Jadi Sorotan dalam Kesepakatan Dagang RI-AS, DPR Ingatkan UU PDP

Terakhir, politisi Golkar ini meminta ada pelatihan yang diselenggarakan DMI untuk meningkatkan fungsi masjid menjadi lebih baik lagi. JK mengatakan, pelatihan atau pendidikan untuk pengurus masjid dapat dilakukan dengan cara saling berbagi.

Masjid dengan fasilitas lebih baik, menurut dia, harus mau membagikan ilmunya kepada masjid yang kurang mampu.

“Nanti bikin pelatihan dari masjid ke masjid. Siapa masjid yang bagus perpustakaannya, nanti diundang untuk memberikan pelajaran bagaimana memperbaiki perpustakaan di masjid. Siapa yang baik PAUD-nya, diundang mengajar supaya masjid di daerah membina PAUD. Begitu juga yang lainnya,” tutup JK.

 

(Merdeka) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *