Kader Perindo Ramai-Ramai Mundur, Alasannya Terkait Presiden Jokowi

Jakarta-BP: Bedol desa terjadi di Partai Perindo Yogyakarta. Kader dan bakal calon anggota legislatif secara mendadak mengundurkan diri. Alasannya mengejutkan; gara-gara mereka dilarang mendukung Jokowi.
Mereka menilai Partai Perindo maupun organisasi sayap sepertinya jalan di tempat. Alasan lain adalah pengelolaan dana partai yang dinilai tidak transparan. Ada juga faktor tekanan agar para bacaleg tidak mendukung Jokowi yang dinilai telah menzalimi Hary Tanoesoedibjo, pendiri sekaligus pucuk pimpinan Perindo.
"Di Rakernas Perindo, kami harus medukung Jokowi, tetapi di bacaleg sebisa mungkin kami tidak dukung. Itu yang membuat kami kecewa," kata Ketua DPW Pemuda Perindo DIY, RM Jeferson Lanang seperti dikutip dari Detikcom, Senin (9/7/2018).
Mereka pun kemudian melepas atribut yang tertempel di tembok Ndalem Notoprajan. Atribut yang bertuliskan DPW Pemuda Perindo DIY itu dilepas dan diturunkan bersama-sama.
Jeferson mengatakan keputusan "bedol desa" itu berdasarkan hasil rapat pengurus DPW dan maupun DPD-DPD Pemuda Perindo di DIY. "Kami membulatkan tekad bedol desa, keluar dari kepengurusan maupun dari Partai Perindo," tegas Jeferson di Ndalem Notoprajan Yogyakarta.
Seluruhnya terdapat 45 Pemuda Perindo yang menyatakan mundur. Sedangkan bakal caleg yang juga ikut mundur sebanyak delapan orang. Belum ditentukan akan bergabung ke partai mana setelah keluar dari Perindo. (RN/JP)
Komentar