Pelaksana Harian (Plh) Ketua Umum Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan, mengungkapkan harapannya agar situasi politik di Tanah Air tetap kondusif selama tahun politik ini. Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Rabu.
“Tentunya kita harapkan situasi politik akan kondusif, karena itu menjadi kunci keberhasilan kita ke depan. Ekonomi global sekarang situasinya sedang tidak baik-baik saja,” ujar Yukki Nugrahawan.
Ia menyoroti tekanan yang dialami oleh ekonomi dunia akibat gangguan pada rantai pasokan yang dipicu oleh berbagai konflik geopolitik yang terjadi. Tidak hanya Indonesia, namun situasi ini juga berdampak pada perekonomian negara-negara besar seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa.
Dalam upaya mengurangi dampak negatif dari kondisi ekonomi global yang berlarut-larut, Yukki Nugrahawan berharap bahwa siapa pun presiden yang terpilih nantinya akan mampu mengurangi kesenjangan sosial dengan meningkatkan nilai tambah dari investasi asing yang masuk.
“Jadi, pekerjaan rumah terbesar pemimpin mendatang adalah mengurangi kesenjangan dengan bagaimana investasi bisa memiliki nilai tambah, bermanfaat untuk lingkungan, dan melibatkan para pelaku usaha nasional,” jelas Yukki.
Dia juga menekankan pentingnya kesejahteraan para pelaku usaha nasional, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang dinilainya telah menjadi tulang punggung dalam menjaga ketahanan ekonomi Indonesia selama ini.
“Perlu diperhatikan bagaimana agar usaha mikro dan menengah ini bisa naik kelas, sementara usaha yang sudah besar didorong untuk masuk ke pasar global,” tambahnya.
Dalam rangka mendorong peningkatan kelas UMKM, Kadin berharap bahwa pemimpin Indonesia di masa depan akan memprioritaskan penggunaan produk-produk dalam negeri dalam belanja pemerintah.
Yukki juga menegaskan perlunya peningkatan inklusi dan kolaborasi antar berbagai pihak dan sektor untuk menghadapi setiap perubahan dan tantangan yang mungkin terjadi di masa depan.
Proyeksi dari World Bank menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan melambat dan hanya akan mencapai 2,4 persen pada tahun 2024, memberikan latar belakang terhadap urgensi yang diungkapkan oleh Yukki Nugrahawan terkait kondisi ekonomi global saat ini.
Komentar