Headline
Beranda » Berita » Kadis Pertanian Dan Perikanan Kota Medan, Ir Ikhsar Risyad Marbun: Pertanian Berperan Penting Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

Kadis Pertanian Dan Perikanan Kota Medan, Ir Ikhsar Risyad Marbun: Pertanian Berperan Penting Dalam Pembangunan Ekonomi Nasional

Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Medan Ir Ikhsar Risyad Marbun, MSi. BP/Erwan

Medan-BP: Sektor pertanian mempunyai peranan penting sangat strategis dalam Pembangunan ekonomi Nasional dan banyak menyerap tenaga kerja mulai nasional sampai wilayah. Saat ini di Kota Medan, petani berjumlah sekitar 5.500 orang yang tergabung dalam 387 kelompok dan menyebar di 21 Kecamatan.

Petani yang terbanyak pada wilayah potensi di daerah Kota Medan antara lain, di Kecamatan Medan Labuhan, Kecamatan Medan Marelan, Medan Selayang dan Kecamatan Medan Tuntungan. Sedangkan Wilayah kerja Penyuluhan Pertanian (WKPP) dalam pembinaan dan pendampingan petani dibagi dalam dua wilayah masing-masing wilayah Utara dan Selatan dengan jumlah penyuluh sebanyak 47 orang.

Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Medan Ir Ikhsar Risyad Marbun, MSi berbicara pada harianbatakpos.com di Medan, Rabu (19/9/2019) sehubungan peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada 24 September 2018 mendatang dan kaitannya dengan tupoksi Dinas yang dipimpinnya selaku perpanjangan tangan Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Kompol DK Diperiksa Propam Polda Sumut Diduga Aniaya Rahmadi

Dalam upaya menaikkan tarap hidup kesejahteraan petani di daerah ini, jelas Marbun lagi, mendorong petani dan memfasilitasi kemandirian ekonominya. “Kita terus melakukan strategi yang dapat dilaksanakan oleh pertani, baik melalui program kegiatan APBD Kota Medan, APBD Provinsi-SU da APBN dari Pusat yang di implementasikan melalui peraturan UU, PP, Kepmentan hingga peraturan daerah (Perda).

Upaya yang dilakukan mulai pembenahan kelembagaan petani, seperti meningkatnya jumlah kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), sehingga menaikkan kelas kelompoknya. Fasilitasi Poktan dan Gapoktan berbadan hukum dan berprestasi hingga pengaksesan pemasaran dan pemodalan dalam terkahir ini ada 6 kelompok yang mudah mengakses untuk bantuan hias provinsi ataupun pusat dan berpeluang besar dalam memperoleh modal perbankan, kata Marbun.

Dijelaskannya melihat jumlah penduduk Kota Medan yang sangat padat sekitar 2,5 juta jiwa lebih, dengan kebutuhan beras perkapita rata-rata 118 gram/tahun/orang dan bila diasumsikan hasil produksi beras Kota Medan berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan beras Kota Medan seanyak 4%.

Hal itu berdasarkan luas Pertanian Kota Medan sekitar 1.264 hektar untuk lahan sawah dan 1.219 hektar untuk lahan kering yang tersebar di 10 Kecamatan Potensial Kota Medan. Sedang luas lahan yang paling luas berada di Kecamatan Medan Labuhan, Medan Selayang, Marelan, Medan Tuntungan, Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Helvetia.

Digifest 2025 Hari Kedua, Bank Indonesia dan PPATK-OJK Lawan Judol

“Pertanaman dilaksanakan 2 kali pertahun dan sebagian ada yang bisa 3 kali/tahun untuk tanaman padi Gabah Kering Padi (GKP) untuk luasan 185 hektar/musim tanam yang mencapai hasil produksi 6000 ton, apabila dikonfirmasikan ke produksi beras setara dengan 3.500 ton beras/sekali tanam,” ujar Marbun yang pernah menjabat Kadis Pertaman Kota Medan.

Menyinggung tentang kebijakan lain yang diunggulkan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan dibawah komandonya itu, Marbun mengatakan, melaksanakan Program Pemanfaatan Lahan Pekarangan di setiap warga yang dapat ditanam pada pola pot atau lahan komoditi sayuran dan buah-uahan untuk meningkatkan gizi masyarakat.

Saat ini, program pertanian diarahkan kepada Mekanisasi Pertanian Modern yang penuh dengan teknologi antara lain dengan sistem Hidroponik, verticulture, aquarium, (Sistem apung) , pot yang berairasi dan urbanfarming dan menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) antara lain Hand Tractor, pompa air, kultipator, transplanter, hand sprayer dan springkel serta pemasaran menggunakan Web/online.

Saat ini, tambah Marbun lagi, Dinas yang dipimpinnya itu bermitra dengan Wen dan online untuk Pemasaran Produksi Pertanian yaitu Pak Tani Digital, sehingga generasi Milenial dapat tertarik untuk bergelut ke usaha pertanian.

Disamping pengelolaan tanaman, dia juga berupaya menyahuti rogram nasional yang disebut Sapi Induk Wajib Bunting (SIWAB), sesuai dengan Reformasi Birokrasi dari Kementerian PAN-ERBE dengan 8 area perubahan di area penguatan peraturan perundang-undangan (Perda dan Perwal) yang dipandang tidak relevan lagi, tumpang tindih atau disharmonis.

Dalam hal ini, Perwal No.12 tentang penertiban ternak kaki empat di Kota Medan menghambat program nasional SIWAB yang dituangkan pada Permentan RI. Sementara itu populasi hewan berkaki empat ternak sapi dan kambing sangat dibutuhkan populasinya lebih besar untuk pasokan protesi hewani Kota Medan.

Untuk mengenalkan Produk unggulan yang ada di Kota Medan itu, lanjut Marbun lagi, dalam waktu dekat pihaknya melakukan pameran Pekan Bursa Hasil Produksi Pertanian bertujuan agar sesama para peserta bertukar pengalaman seperti pemasaran dan budidayatanaman hias hingga bisa berkembang serta berasaing ersaing dengan tenant berskala Nasional maupun Regional.

Untuk itu, Kadis Pertanian dan Perikanan Kota Medan itu, berharap dan mengkondisikan agar PPL mampu mendorong memperluas akses internet, akses permodalan dan akses pemasaran sebagai fasilitator dengan pertanian. Pekan Bursa ini akan diadakan dan dilaksanakan dalam waktu dekat ini di Candika selama empat hari.

Marbun juga membenarkan kalau bicara soal Pertanian berkaitan dengan kebutuhan utama masyarakat yang wajib untuk dipenuhi, hal ini bisa diwujudkan melalui Program kegiatan, target mulai Daerah, Kota Medan, Provinsi dan skala Nasional. Untuk itu, imbuhnya lagi, mari kita perduli dan bekerja keras dalam mempertahankan dan mengembangkan pertanian di kota Medan.

Yang lebih penting lagi, lanjut Marbun lagi yang sangat dekat dan terbuka dengan wartawan ini, bila hasil produksi pertanian tidak dicapai dan penataannya tidak baik, dapat memicu perhitungan inflasi terutama untuk komoditi cabe merah, bawang merah serta padi. (BP/EI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *