Uncategorized
Beranda » Berita » Kakek 76 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Atap: Kasus Terkait Sambaran Petir

Kakek 76 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Atap: Kasus Terkait Sambaran Petir

Petugas mengevakuasi jasad Chadingun (76) warga Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah
Petugas mengevakuasi jasad Chadingun (76) warga Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah

Medan,  HarianBatakpos.com – Seorang pria lanjut usia (lansia) bernama Chadingun (76), warga Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, ditemukan tak bernyawa di atap rumahnya pada pagi hari, Jumat (4/4/2025). Kejadian tragis ini mengundang perhatian masyarakat dan menjadi sorotan media. Kata kunci “Kakek Purbalingga” menjadi penting dalam laporan ini.

Chadingun dilaporkan hilang sejak Kamis (3/4/2025). Keluarganya telah mencarinya di berbagai tempat, namun tidak berhasil menemukan korban. “Hingga akhirnya ditemukan ada di atap rumahnya dalam keadaan sudah meninggal dunia,” kata Kapolsek Kemangkon, AKP Heri Iskandar. Proses evakuasi jasadnya dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, dilansir dari kompas.com.

Menurut keterangan polisi, ditemukan tangga aluminium yang bersandar dan sepasang sandal milik korban di sekitar lokasi kejadian. Diduga, Chadingun tersambar petir saat sedang memperbaiki atap rumahnya. “Karena posisinya di atap rumah, jadi baru ketahuan oleh keluarganya pagi hari ini,” jelas Kapolsek.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya luka bakar di jempol kaki kanan dan kelingking kaki kiri korban. Selain itu, terdapat lebam di area kepala dan luka lecet di dahi. “Diduga luka tersebut akibat sambaran petir saat korban memperbaiki atap rumah,” tambah Heri. Ia juga menekankan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang menunjukkan bahwa kematian korban bukanlah akibat tindak pidana.

Keluarga Chadingun menerima jenazah untuk proses pemakaman dan tidak menginginkan dilakukan autopsi. Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya sambaran petir dan perlunya kehati-hatian saat melakukan perbaikan rumah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *