Medan, HarianBatakpos.com – Fenomena meningkatnya kasus kanker paru pada non-perokok menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Meskipun jumlah perokok mengalami penurunan, kanker paru tetap menjadi penyebab hampir 2 juta kematian setiap tahun. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peningkatan ini dapat dikaitkan dengan polusi udara yang semakin buruk, terutama di wilayah Asia Timur, termasuk China.
Tim peneliti internasional menemukan bahwa adenokarsinoma, jenis kanker paru yang paling umum, sering muncul pada orang yang tidak pernah merokok. “Mengingat kanker paru adalah jenis kanker yang paling umum di dunia, pemahaman yang komprehensif tentang perubahan pola epidemiologi dan kemungkinan penyebabnya sangatlah penting,” tulis para peneliti dalam makalah mereka yang dipublikasikan di The Lancet Respiratory Medicine, dilansir dari pafijabarprov.org.
Polusi Udara dan Dampaknya
Data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) menunjukkan bahwa adenokarsinoma menyumbang 45,6 persen dari kasus kanker paru pada pria dan 59,7 persen pada wanita. Peneliti menyoroti bahwa peningkatan kasus kanker paru pada non-perokok perlu mendapatkan perhatian lebih. “Seiring dengan menurunnya prevalensi merokok di banyak negara, proporsi kanker paru pada orang yang tidak pernah merokok justru meningkat,” ungkap mereka.
Kanker paru kini diperkirakan menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi kelima di dunia. Polusi udara, yang merupakan masalah lingkungan global, menjadi faktor risiko utama yang memengaruhi kesehatan paru-paru.
Penelitian ini memberikan wawasan penting untuk pengembangan strategi pengendalian tembakau dan polusi udara. “Temuan kami memberikan wawasan bagi mereka yang ingin mengembangkan dan menerapkan strategi pengendalian tembakau serta polusi udara, terutama pada populasi dengan tingkat insiden kanker paru yang tinggi,” tutup para peneliti.
Komentar