HarianBatakpos.com – Saham emiten energi baru dan terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan lalu. Saham BREN ditutup naik 7,69% atau 650 poin ke Rp 9.100 dengan kapitalisasi pasar Rp 1217,45 triliun. Posisi kapitalisasi pasar BREN kembali menggeser posisi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang memiliki Rp 1.183,44 triliun.
Hal tersebut seiring dengan BREN yang telah resmi keluar dari papan pemantauan khusus dan tak lagi menggunakan sistem full periodic call auction (FCA). Dengan demikian, perdagangan BREN kembali normal alias tak lagi ditransaksikan dengan mekanisme lelang berkala secara penuh, sehingga investor dapat leluasa kembali melihat posisi bid dan offer. Mengutip keterbukaan informasi, keluarnya saham BREN dari papan pemantauan khusus tertera dalam pengumumannya No Peng-CK-00022/BEI.PLP/06-2024 soal Pencabutan Efek Bersifat Ekuitas dari Pemantauan Khusus.
Sebelumnya, saham BREN sebelum masuk FCA sempat menjadi saham paling bernilai di bursa dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari Rp1.500 triliun. Namun, karena terkena suspensi lebih dari sehari pada 27-28 Mei lalu, menyebabkan saham perusahaan harus rela diperdagangkan dengan sistem FCA. Sudah 16 hari berlalu sejak emiten ini masuk FCA dan kapitalisasi pasar sudah menguap lebih dari Rp 400 triliun. Jika melihat revisi teranyar, sebenarnya BREN sudah bisa keluar dari papan pemantauan khusus, pasalnya revisi terbaru untuk poin nomor 11 menyatakan bahwa hanya berlaku 7 hari, ini diperbarui dari aturan lama selama 30 hari.
Adapun Prajogo rajin menambah kepemilikan saham di BREN. Pada Rabu, 12 Juni 2024 lalu, Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly mengumumkan, Chairman Grup Barito Pacific tersebut melakukan transaksi pembelian saham sebesar 10 juta lembar. Penambahan kepemilikan ini merupakan penambahan kepemilikan kedua kalinya yang dilakukan dalam rentang waktu dua hari, setelah sebelumnya Bapak Prajogo menambah kepemilikan saham BREN pada 10 Juni 2024. Transaksi pembelian saham pada 10 Juni 2024 sebanyak 37.848.800 lembar saham, sehingga Prajogo merogoh kocek senilai Rp 251,69 miliar.
Selain itu, kapitalisasi pasar BREN yang terus meningkat menunjukkan optimisme investor terhadap saham emiten ini. Kapitalisasi pasar adalah indikator penting dalam menilai nilai suatu perusahaan di pasar saham. Oleh karena itu, kapitalisasi pasar BREN yang tinggi memberikan kepercayaan lebih bagi para investor dalam jangka panjang.
Tidak hanya itu, saham BREN juga mencerminkan potensi besar dalam sektor energi baru dan terbarukan. Sektor ini semakin mendapat perhatian karena kebutuhan akan energi bersih dan ramah lingkungan terus meningkat. Dengan dukungan dari konglomerat Prajogo Pangestu, BREN berpotensi untuk terus tumbuh dan memperluas pangsa pasar dalam industri EBT.
Dengan adanya penambahan kepemilikan saham oleh Prajogo, kapitalisasi pasar BREN diprediksi akan terus mengalami peningkatan. Investor diharapkan terus memantau perkembangan saham ini karena potensi keuntungan yang menjanjikan. Pasar saham Indonesia semakin dinamis dengan kehadiran emiten-emiten kuat seperti BREN yang mampu menjadi penggerak utama IHSG.
Komentar