Peristiwa
Beranda » Berita » Kapolda Sumbar Menjawab Tantangan Kubu Afif Maulana Mengenai Rekaman CCTV

Kapolda Sumbar Menjawab Tantangan Kubu Afif Maulana Mengenai Rekaman CCTV

HarianBatakpos.com, JAKARTA  BP: Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono, memberikan respons terhadap tantangan dari keluarga korban Afif Maulana terkait rekaman CCTV yang menjadi perbincangan hangat dalam kasus kematian remaja tersebut. Menurutnya, pernyataan yang mengklaim bahwa rekaman CCTV hilang atau disembunyikan oleh pihak kepolisian adalah tidak benar.

Suharyono menjelaskan bahwa dalam gelar perkara yang dilakukan beberapa hari sebelumnya, pihak kepolisian telah memberikan penjelasan resmi terkait hal ini. Acara tersebut turut dihadiri oleh keluarga Afif Maulana dan pengacaranya, serta disaksikan oleh LBH sebagai pihak yang ikut mengawal proses penyelidikan kasus ini.

Seperti disadur dari laman Liputan6.com, “Perlu saya tegaskan bahwa pernyataan yang menyatakan rekaman CCTV hilang atau rusak itu menyesatkan. Kami sudah menjelaskan dalam gelar perkara bahwa CCTV hanya terdapat di Polsek Kuranji dan tidak mengarah ke jembatan,” ujar Suharyono dengan tegas.

Kisah Inspiratif: Kampung Bersatu Dukung Devit Masuk ITB

Menurut Suharyono, CCTV yang ada di Polsek Kuranji hanya mengawasi halaman dan sekitar depan Mapolsek, bukan mengarah ke lokasi di bawah jembatan Kuranji tempat Afif Maulana ditemukan. Oleh karena itu, tidak ada rekaman CCTV yang dapat mengungkapkan kejadian langsung di tempat kejadian perkara (TKP).

“Saya ingin klarifikasi bahwa tidak ada rekaman CCTV yang relevan dengan kasus ini karena fokus CCTV hanya terbatas pada area sekitar Polsek Kuranji,” jelas Suharyono, menegaskan bahwa informasi ini sudah disampaikan secara terbuka dalam gelar perkara sebelumnya.

Lebih lanjut, Suharyono menjelaskan mengenai durasi penyimpanan rekaman CCTV yang hanya berlangsung selama 11 hari. Hal ini berdasarkan kapasitas penyimpanan terbatas yang dimiliki oleh sistem CCTV Polsek Kuranji, yaitu 1 terabyte. Setelah melewati batas waktu tersebut, rekaman akan dihapus secara otomatis oleh sistem untuk memberi ruang penyimpanan bagi rekaman baru.

“Ini bukanlah sebuah upaya untuk menyembunyikan informasi. Ini adalah kapabilitas teknologi CCTV yang terbatas dalam hal penyimpanan,” tegasnya. Penjelasan ini didukung oleh keterangan dari ahli IT baik dari internal kepolisian maupun ahli sipil yang memberikan pemahaman yang sama mengenai teknis penyimpanan data CCTV.

Kontroversi Sopir Ambulans Bawa Jenazah ODGJ Minta Maaf

Suharyono juga menegaskan bahwa pihak kepolisian memiliki dokumentasi yang jelas terkait dengan orang-orang yang diamankan atau muncul dalam rekaman CCTV Polsek Kuranji. Dalam hal ini, tidak ada bukti atau dokumentasi yang menyebutkan bahwa Afif Maulana pernah tercatat dalam CCTV di Polsek tersebut.

“Foto-foto dan dokumentasi yang ada di Polsek menunjukkan bahwa 18 orang yang tercatat dalam rekaman CCTV tidak ada yang bernama Afif Maulana,” tambahnya sebagai penegasan akhir terkait kontroversi ini.

Artikel ini menggarisbawahi respons tegas Kapolda Sumbar terhadap dugaan keluarga Afif Maulana mengenai rekaman CCTV yang hilang atau disembunyikan. Dengan klarifikasi yang jelas dan didukung oleh bukti-bukti teknis, pihak kepolisian Sumbar menjelaskan bahwa tidak ada rekaman CCTV yang relevan dengan kasus kematian Afif Maulana di bawah jembatan Kuranji.

Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat memahami fakta-fakta yang sebenarnya dalam penanganan kasus ini.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan