Peristiwa
Beranda » Berita » Kapolda Sumbar Ungkap Bukti Mengejutkan: Video Afif Maulana Bawa Pedang, Kasus Makin Memanas!

Kapolda Sumbar Ungkap Bukti Mengejutkan: Video Afif Maulana Bawa Pedang, Kasus Makin Memanas!

Polda Sumatera Barat menggegerkan publik dengan klaim memiliki bukti video yang menunjukkan Afif Maulana, bocah 13 tahun yang tewas mengenaskan, membawa senjata tajam. Kapolda Sumbar, Inspektur Jenderal Suharyono, menegaskan bahwa video tersebut asli dan bukan rekayasa.

Jakarta-BP:  Polda Sumatera Barat menggegerkan publik dengan klaim memiliki bukti video yang menunjukkan Afif Maulana, bocah 13 tahun yang tewas mengenaskan, membawa senjata tajam. Kapolda Sumbar, Inspektur Jenderal Suharyono, menegaskan bahwa video tersebut asli dan bukan rekayasa.

 

“Benar dan asli. Bukan rekayasa,” ujar Suharyono saat dihubungi pada Kamis, 4 Juli 2024. Ia menyebut video itu ditemukan oleh penyidik setelah memeriksa ponsel milik Afif.

Kehangatan Tradisi Yadnya Kasada: Momen Viral di TikTok

 

Suharyono juga mengirimkan dua foto yang memperlihatkan seorang anak laki-laki sedang memegang pedang dengan pose berbeda. Foto pertama menunjukkan bocah tersebut mengangkat pedang ke atas, sementara foto kedua memperlihatkan pedang dipegang menghadap ke bawah. Anak laki-laki itu mengenakan jaket parka berwarna kuning gelap dengan kombinasi biru muda dan putih, serta celana pendek hitam bermotif.

 

Namun, hingga berita ini diturunkan, Suharyono belum menjelaskan apakah foto atau video tersebut diambil pada malam kejadian yang disebut sebagai pelaku tawuran. Selain itu, ia belum merespons permintaan keterangan terkait tuduhan bahwa Afif pertama kali mengajak temannya untuk tawuran. Sementara itu, LBH Padang yang menjadi kuasa hukum keluarga Afif Maulana belum memberikan konfirmasi atau penjelasan terkait video dan foto tersebut.

Viral! Kenangan Indah Siswa SMA 17 Bekasi Bersama Ibu Warung

 

Jenazah Afif Maulana ditemukan oleh seorang warga di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, pada Ahad siang, 9 Juni 2024. Kepada pihak keluarga, polisi mengklaim bahwa Afif tewas setelah melompat untuk menghindari kejaran anggota polisi yang berusaha mencegah tawuran pada Ahad dini hari.

 

Keluarga Afif tidak percaya dengan narasi tersebut setelah melihat kondisi jenazah yang menunjukkan tanda-tanda penyiksaan. Mereka melaporkan kasus ini ke LBH Padang. Berdasarkan hasil investigasi, LBH Padang menyimpulkan bahwa Afif tewas akibat penyiksaan, bukan melompat. Hal ini didukung oleh temuan bekas jejakan sepatu orang dewasa di tubuh Afif dan tidak adanya bekas luka jatuh.

 

LBH Padang juga mengungkapkan adanya kesaksian yang menyatakan bahwa Afif sempat tertangkap oleh sejumlah anggota polisi. Selain itu, terdapat 18 korban lainnya yang mengaku ditangkap dan disiksa oleh polisi.

 

Meskipun demikian, Polda Sumatera Barat tetap membantah tuduhan bahwa Afif tewas karena dianiaya. Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono, berkeras bahwa Afif tewas karena melompat dari jembatan dan menyangkal adanya penyiksaan terhadap 18 orang yang ditangkap oleh anggotanya. Dia mengklaim bahwa dugaan penyiksaan hanyalah kesalahan prosedur.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *