Medan-BP: Koordinator Pusat Monitoring Politik dan Hukum Indonesia (PMPHI) Sumut, Gandi Parapat meminta agar Walikota Medan, Bobby Nasition segera menindak sekolah Sampoerna Akademy Medan atas dugaan pemecatan siswa secara semena-mena.
“Kami harap Walikota Medan atau Dinas Pendidikan segera menindak sekolah Sampoerna Academy yang tidak mengizinkan belajar seorang anak Kelas VIII tanpa kesalahan yang jelas,” kata Gandi Parapat, Kamis (25/7/2024).
Padahal kata Gandi, semua kewajiban dan disiplin sekolah sudah dilaksanakan oleh siswa tersebut. “Kami dapat info anak tersebut pintar dan sangat semangat sekolah ditempat tersebut,” ucapnya.
Apalagi kata Gandi, orang tua dan siswa tersebut tidak pernah mendapat teguran. Namun setelah tidak diizinkan masuk sekolah, siswa dan orangtua sangat kaget dan merasa tidak punya hak yang sama untuk mengecam pendidikan.
“Semua yayasan sekolah harus tunduk kepada peraturan pemerintah RI. Kami mendukung pihak sekolah mengeluarkan atau memecat siswa yang tidak mampu mengikuti pelajaran dengan kata lain selalu tinggal kelas karena bodoh dan itupun harus di didik dengan cara lain,” pungkasnya.
Gandi juga mengatakan, pemecatan atau tidak diijinkannya belajar dengan alasan yang tidak masuk akal misalnya tidak ada peringatan langsung dipecat, seperti Sampoerna Academy tidak bisa dibiarkan.
“Jadi Dinas Pendidikan atau Walkot harus segera bertindak. Kalaupun yayasan tersebut milik luar negeri mereka harus diajari sesuai dengan etika pendidikan Indonesia. Karena ini NKRI harus mereka beradaptasi ke peraturan pendidikan Indonesia,” tegasnya.
“Kalau yayasan pendidikan milik LN membuat peraturan LN segera ditutup. Boleh semua negara membuat yayasan pendidikan di Indonesia tapi harus tunduk kepada peraturan pendidikan yang dibuat pemerintah,” paparnya.
Untuk itu Gandi berharap kepada Walikota Medan Bobby Nasution agar segera menindak Yayasan Sampoerna Academy untuk mengizinkan kembali anak Kelas VIII belajar menuntut ilmu.
“Jangan lagi ada sekolah yang suka-suka memecat atau tidak mengizinkan belajar siswa yang tidak pernah ditegur sekolah, juga orang tua siswa,” tegasnya. (BP/red)
Komentar