Jakarta-BP: Harga saham properti milik Grup Lippo pada perdagangan hari ini berbalik menguat pada perdagangan hari ini setelah sempat tertekan kemarin karena sentimen negatif dari kasus korupsi yang terkait dengan Megaproyek Meikarta.
Harga saham PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) tercatat naik 7,08% ke level Rp 1.285/saham. Volume perdagangan mencapai 1,76 juta saham senilai Rp 2,25 miliar.
Dalam sepekan terakhir harga saham LPCK turun 25,8%. Secara year to date turun 59,24%.
Demikian pula saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang tercatat menguat 1,46% ke level Rp 278/saham. Volume perdagangan sebanyak 39,31 juta dan nilai transaksi Rp 11,18 miliar.
Dalam sepekan saham LPKR turun 8,55%. Sementara dari awal tahun hingga hari ini tercatat turun 43,03%.
Meikarta merupakan megaproyek properti yang dikerjakan oleg PT Mahkota Sentosa Utama yang merupakan anak usaha dari PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dengan kepemilikan 100%. Sementara LPCK merupakan anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Seperti dilansir dari detikcom, Senin (15/10/2018) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan OTT di Kabupaten Bekasi terkait proyek Meikarta. Ada 10 orang yang diamankan dalam OTT KPK.
Pihak-pihak yang ditangkap KPK antara lain, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Najor, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi).
Para pejabat pemkab Bekasi yang ditetapkan sebagai tersangka diduga menerima total duit Rp 7 miliar dari pihak pemberi. Duit itu merupakan bagian dari commitment fee fase pertama Rp 13 miliar.
KPK juga menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Billy ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Meikarta.
Seperti dilansir dari detikcom, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan OTT di Kabupaten Bekasi terkait proyek Meikarta. Ada 10 orang yang diamankan dalam OTT KPK.
Pihak-pihak yang ditangkap KPK antara lain, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Najor, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi).
Para pejabat pemkab Bekasi yang ditetapkan sebagai tersangka diduga menerima total duit Rp 7 miliar dari pihak pemberi. Duit itu merupakan bagian dari commitment fee fase pertama Rp 13 miliar.
Dalam perkara ini, KPK juga menangkap Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro. Billy ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap proyek Meikarta.
(CnbcIndonesia) BP/JP
Komentar