Jakarta, harianbatakpos.com – Kasus pencurian kue lapis legit di outlet Holland Bakery Kalideres Jakarta Barat menjadi sorotan tajam publik. Aksi seorang wanita yang terekam CCTV saat mencuri produk bakery tersebut viral di media sosial, namun tanggapan dari pihak manajemen Holland Bakery justru memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Peristiwa pencurian di toko kue Holland Bakery ini terjadi pada Jumat, 27 Juni 2025. Dari rekaman CCTV yang diunggah akun Instagram @cengkarengnews, terlihat seorang wanita dengan pakaian tanpa lengan berdiri di ujung etalase sambil mengintai area kasir. Saat pegawai toko sibuk melayani pelanggan lain, wanita tersebut dengan cepat memasukkan kotak berisi kue lapis legit ke dalam tasnya dan pergi begitu saja.
Video pencurian di Holland Bakery Kalideres itu pun menjadi viral dan menyedot perhatian netizen. Namun, alih-alih mendapat dukungan atas upaya mengungkap pencurian, Holland Bakery justru dikritik karena dinilai menyalahkan karyawannya yang menyebarkan rekaman CCTV tersebut.
Menurut Reka (23), pegawai toko yang sempat diwawancarai, aksi pencurian semacam ini sudah beberapa kali terjadi. Ia mengungkap bahwa mereka sengaja menyebarkan video sebagai bentuk sanksi sosial agar pelaku jera.
“Iya ini sudah beberapa kali. Tapi katanya yang sebelumnya pelakunya ini cewek juga. Tapi enggak tahu orangnya sama apa beda,” kata Reka, Senin (30/6/2025).
Reka menambahkan, kerugian akibat pencurian biasanya ditanggung bersama oleh para karyawan. Dalam kasus ini, kue lapis legit yang dicuri memiliki harga sekitar Rp 236 ribu. Diketahui pula, pelaku datang menggunakan mobil saat melakukan aksinya.
Meski tidak melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian, Reka berharap penyebaran video dapat memberikan efek jera. “Setidaknya jadi pelajaran buat dia dan orang-orang lain juga,” ucapnya.
Klarifikasi Holland Bakery Tuai Reaksi
Manajemen Holland Bakery menyampaikan klarifikasi melalui lima poin resmi. Mereka menegaskan bahwa penyebaran CCTV bukan merupakan kebijakan perusahaan dan dilakukan tanpa izin. Video itu, kata pihak manajemen, disebarkan oleh karyawan yang merasa bertanggung jawab atas kerugian.
Holland Bakery pun telah memerintahkan penghapusan video dan memberikan teguran serta pembinaan kepada karyawan yang menyebarkannya. Mereka juga menyatakan telah meningkatkan pengawasan internal serta memperketat akses data CCTV guna mencegah kejadian serupa.
“Penyebaran rekaman CCTV bukan merupakan kebijakan manajemen. Kami telah melakukan langkah internal sesuai ketentuan,” bunyi salah satu poin klarifikasi.
Meski demikian, klarifikasi ini menuai polemik baru. Banyak warganet menilai Holland Bakery seolah menyudutkan pegawai, bukan mengutamakan proses hukum terhadap pencuri.
Kasus ini pun menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial, dengan tagar seperti #CCTVHollandBakery dan #KueLapisViral yang sempat trending. Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan publik terkait kebijakan internal toko kue ternama dalam menangani keamanan dan perlindungan karyawan.
Ikuti perkembangan terkini soal kasus viral dan berita nasional lainnya di saluran resmi harianbatakpos.com melalui WhatsApp:
https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar