Medan, Harianbatakpos.com – Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan penganiayaan yang menimpa seorang remaja di Malang, Jawa Timur. Dalam video tersebut, seorang remaja putri dipukul, diteriaki, bahkan dilecehkan oleh sejumlah pelaku.
Tercatat ada sekitar 10 orang pelaku, baik laki-laki maupun perempuan, yang terlibat dalam kekerasan tersebut. Suara seorang laki-laki yang terdengar dari balik kamera menambah kesan mengerikan dalam kejadian ini, disadur dari disadur dari Lambeturah.co.id.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Malang. Korban yang didampingi ibunya dan kuasa hukumnya memberikan keterangan resmi kepada pihak kepolisian, sementara pelaku juga sedang diperiksa oleh tim penyidik.
“Semula kami melaporkan kejadian pengeroyokan, tapi hari ini bertambah untuk kasus pencabulan,” ujar Leo A Permana, kuasa hukum korban.
Tanggapan Kriminolog Mengenai Kasus Perundungan di Malang
Kriminolog, Haniva Hasna, M. Krim, menanggapi dengan kekecewaan terhadap kejadian ini. “Sedih, kecewa, marah, ngeri, kenapa remaja kita bisa sedemikian kejam.
Apa sebenarnya yang ada dalam pikirannya, kemana perasaannya, apa peran orangtuanya selama ini sehingga anak-anak tidak memiliki hati nurani?” ujar Iva, kriminolog yang dikutip dari Health Liputan6.com.
Iva menambahkan bahwa semakin banyaknya permasalahan pada remaja saat ini, salah satunya disebabkan oleh moral disengagement, di mana remaja merasa bahwa perilaku yang bertentangan dengan standar moral dianggap bisa diterima oleh masyarakat. Perilaku impulsif yang sering dilakukan tanpa pertimbangan panjang ini berisiko menyebabkan perundungan dan dampak negatif lainnya.
Dampak Perundungan bagi Korban
Perundungan seperti yang terjadi pada kasus ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang bagi korban. “Korban bullying akan merasa ketakutan, perasaan tidak aman, menurunnya rasa percaya diri, dan depresi hingga risiko bunuh diri,” tambah Iva. Ia juga menjelaskan bahwa dampak fisik dari perundungan dapat mencakup sakit kepala, nyeri tubuh, serta penurunan prestasi belajar.
Komentar