Medan-BP: Ketua PWI Sumut Hermansyah mengecam tindak kekerasan yang terjadi terhadap wartawan yang bertugas di lingkungan Kota Medan khususnya dan Provinsi Sumatera Utara umumnya.
Menurutnya, kekerasan terhadap wartawan terjadi membuktikan kepada masyarakat ada kelompok tertentu di tengah masyarakat yang tidak ingin kegiatannya diberitakan oleh media sebagaimana dugaan terjadi dalam kasus ini akibat korban gencar memberitakan soal perjudian dan narkotika di Provinsi Sumatera Utara.
“Oleh karena itu kepada aparat keamanan sebagaimana UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers, negara menjamin kemerdekaan Pers serta melindungi profesi dan seorang wartawan saat menjalankan tugas jurnalistiknya di lapangan”, kata Ketua PWI Sumut Hermansyah, Senin 26 Juli 2021.
PWI Sumut meminta khususnya pihak kepolisian mengusut tuntas dan menyeret pelaku serta menggulung mafia perjudian yang diduga sebagai dalang tindak kekerasan terhadap wartawan di Sumatera Utara.
“Terkait hal ini, PWI juga akan melakukan investigasi lebih lanjut terhadap korban dan peristiwa dialaminya,” tuturnya.
Untuk itu PWI Sumut melalui Wakabid Hukum Wilfried Sinaga SH diminta menindaklanjuti kasus ini dan berkordinasi dengan aparat keamanan setempat.
Kepada wartawan di daerah ini diharapkan juga agar berhati-hati dalam bertugas dan tetap mengutamakan keselamatan daripada memperoleh berita eklusif yang konsekuensi dan resikonya mengancam jiwa wartawan yang bersangkutan.
“Apapun beritanya wartawan harus mengutamakan keselamatan, daripada jiwa jadi taruhan kawan kawan saat menjalankan tugas di lapangan” tambah Hermansyah
Selain itu, dia mengaku agar wartawan tetap memedomani Kode Etik Jurnalisitik (KEJ) atau KEWI bagi yang non PWI. Karena tuntunan KEJ sebagai salah satu ciri wartawan profesional dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Sebagaimana diketahui, Persada Ginting, wartawan yang bertugas sehari hari di Kota Medan disiram air keras oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Jamin Ginting, Simpang Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu 25 Juli 2021 malam.
Wajah pria 26 tahun ini mengalami luka serius, beruntung dia masih sempat menelepon temannya. Sehingga nyawanya masih tertolong dan dia dengan cepat dibawa ke Rumah Sakit.
Menurut keterangan teman korban, Boni Manullang mengaku, malam itu dirinya ditelepon oleh korban, sekira pukul 21:30 WIB. Pada saat menerima telepon, korban mengaku wajahnya sudah disiram air keras oleh orang tak dikenal.
“Karena aku dengar dia nelpon disiram air keras. Aku langsung datang kelokasi yang disebutnya dan cepat membawanya ke Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan. Saat ini korban sudah ditangani tim medis di rumah sakit,” kata Boni.
Korban menduga insiden ini karena pemberitaan, sebab korban sering memberitakan lokasi perjudian maupun narkoba di Provinsi Sumatera Utara.
“Saya belum sempat bertanya ciri-ciri pelakunya, saya belum sempat bertanya ngapain korban ke Simpang Selayang (lokasi), saya melihat kondisi korban sudah disiram air keras tepat di depan Rumah Makan Telesonika Simpang Selayang. Dia menjerit kesakitan, kemudian tidak sadarkan diri, memang selama ini korban sering memberitakan praktek perjudian dan narkoba di Sumut,” tuturnya.
Informasi yang berkembang dilapangan, korban yang menetap di Kecamatan Medan Tuntungan ini janjian untuk menemui seseorang di Simpang Selayang. Namun naas, dia disiram air keras diseputaran lokasi janjian, diduga dilakukan oleh orang yang ditunggunya. (BP/Reza)
Komentar