Kate Middleton, Duchess of Cambridge, telah menjadi fokus perhatian media dalam beberapa waktu terakhir, memunculkan perbandingan dengan pengalaman yang menyakitkan yang dialami mendiang ibu mertuanya, Putri Diana, dilansir dari di Gridhot.ID.
Pakar kerajaan dan editor Sunday Times, Roya Nikkhah, mengungkapkan bahwa Pangeran William, suami Kate, merasa terluka melihat istrinya diburu oleh media dengan intensitas yang sama seperti yang pernah dialami oleh ibunya.
Dalam sebuah program televisi, Nikkhah menyatakan bahwa Pangeran William sensitif terhadap sorotan media yang berlebihan terhadap Kate, terutama terkait dengan privasi medisnya.
Hal ini menimbulkan kesan bahwa Pangeran William merasa seperti “elemen-elemen” dari masa lalu ibunya dilanggar kembali.
Pengalaman tragis Putri Diana, yang juga merasakan tekanan media yang luar biasa, memberikan latar belakang emosional yang mendalam bagi perasaan sensitif Pangeran William terhadap perlindungan privasi keluarganya.
Diana, Princess of Wales, merasakan dampak yang merugikan dari perhatian media yang berlebihan selama hidupnya.
Meskipun berusaha keras untuk meminta privasi, permintaannya sering kali diabaikan oleh media, yang terus mempersekutukannya hingga akhir hayatnya.
Kate Middleton, sebagaimana dilaporkan oleh media, mengalami serangkaian peristiwa yang menyerupai pengalaman tragis Diana.
Kabar hilangnya Kate untuk sementara waktu, diikuti dengan spekulasi dan teori konspirasi tentang kondisinya, menciptakan atmosfer yang memicu ingatan terhadap sorotan media yang melampaui batas yang dialami oleh Diana.
Sorotan media terhadap Kate Middleton mencapai puncaknya ketika istana menyatakan bahwa ia sakit dan menjalani perawatan medis.
Meskipun dijanjikan akan kembali setelah Paskah, spekulasi dan konspirasi tentang keberadaannya terus berkembang di media sosial.
Pengguna media sosial mulai menyebar teori-teori tentang keberadaan Kate setelah absennya Pangeran William dari acara pemakaman ayah baptisnya, yang kemudian diikuti dengan publikasi foto Kate bersama ketiga anaknya.
Namun, bukannya meredakan situasi, foto tersebut malah menimbulkan kontroversi dan dicurigai sebagai rekayasa.
Kate Middleton, sebagaimana yang dialami Diana, menjadi korban dari sorotan media yang tidak terkendali.
Pengalaman ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh anggota keluarga kerajaan dalam menjaga privasi mereka di era digital yang penuh dengan teori konspirasi dan berita palsu.
Pangeran William, dengan latar belakang keluarganya, memiliki pemahaman yang mendalam tentang dampak negatif dari sorotan media yang berlebihan.
Dalam situasi yang sulit ini, dukungan dari keluarga dan penegakan privasi menjadi hal yang sangat penting bagi keluarga kerajaan.
Perjalanan Kate Middleton dalam menghadapi sorotan media yang berlebihan mengingatkan kita akan pentingnya menghormati privasi individu, terutama bagi mereka yang berada di bawah sorotan publik yang konstan.
Pengalaman tragis yang dialami Diana menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menilai ulang peran dan tanggung jawab media dalam melaporkan berita.
Komentar