Dalam dunia media sosial, keahlian Thariq Halilintar dalam berbahasa Inggris telah menjadi topik yang menarik perhatian netizen.
Baru-baru ini, sesi panggilan video antara Thariq Halilintar dan Zahwa Massaid telah menimbulkan banyak perbincangan, terutama karena melibatkan kejutan ulang tahun yang mengharukan untuk saudara perempuan Zahwa, Aaliyah Massaid, dilansir dari Suara.com.
Video tersebut merekam percakapan santai antara Thariq dan Zahwa yang dilakukan sepenuhnya dalam bahasa Inggris, memperlihatkan kefasihan Thariq dalam berbahasa tersebut.
Percakapan tersebut berputar di sekitar ungkapan Zahwa tentang keinginannya untuk mengunjungi seseorang, di mana Thariq dengan penuh kasih menanyakan perasaannya.
Namun, sorotan dari panggilan tersebut adalah kejutan ulang tahun yang disiapkan Zahwa untuk Aaliyah.
Dengan penuh kegembiraan, Zahwa mengarahkan perhatian Aaliyah pada sebuah billboard di Times Square, New York, yang menampilkan gambar Aaliyah dan pesan ulang tahun.
Kejutan itu membuat Aaliyah terkejut dan bahagia, menambah lapisan emosional dalam interaksi tersebut.
Potongan video, yang dibagikan oleh Thariq Halilintar, cepat menyebar di TikTok, dengan jumlah tayangan mencapai lebih dari 591,7 ribu. Netizen pun cepat bereaksi, dengan banyak yang memuji kemampuan dwibahasanya Thariq.
Salah satu pengguna TikTok, @people_strong2, mengomentari tentang ikatan yang hangat antara Zahwa dan saudara perempuannya, menekankan dedikasi Zahwa untuk memastikan kebahagiaan saudarinya.
Sementara itu, komentar dari netizen lainnya terus menyuarakan kagum terhadap kemampuan Thariq dalam berbahasa Inggris.
Memang, kemampuan Thariq Halilintar untuk dengan lancar beralih antara bahasa tidak hanya mencerminkan keahliannya dalam bahasa, tetapi juga kemampuannya untuk beradaptasi dan kesadarannya akan budaya.
Sebagai figur terkenal di media sosial, kemampuan dwibahasanya menjadi inspirasi bagi banyak orang, meruntuhkan hambatan bahasa dan mendorong terjalinnya hubungan lintas budaya.
Di dunia di mana komunikasi tidak mengenal batas, individu seperti Thariq Halilintar merupakan contoh dari kekuatan bahasa sebagai alat untuk koneksi dan pemahaman.
Melalui interaksi-interaksinya, Thariq tidak hanya menghibur audiensnya, tetapi juga mempromosikan pertukaran budaya dan apresiasi atas keberagaman bahasa.
Dalam kasus percakapan Thariq Halilintar dengan Zahwa Massaid, tindakan mengharukan dalam merayakan ulang tahun Aaliyah melampaui batas bahasa, menyatukan penonton dalam momen kebahagiaan dan koneksi bersama.
Dan di tengah pujian untuk kefasihan berbahasa Inggris Thariq, satu hal tetap jelas: kekuatan bahasa untuk menyatukan kita semua di era digital.
Komentar