Medan, HarianBatakpos.com – Gerhana bulan total adalah fenomena astronomi yang menakjubkan dan selalu menarik perhatian masyarakat. Pada malam tanggal 13-14 Maret 2025, kita akan menyaksikan peristiwa ini untuk pertama kalinya sejak tahun 2022. Di berbagai belahan dunia, terutama di Amerika Utara dan Selatan, pemandangan “bulan darah” akan memukau para pengamat. Fenomena ini terjadi ketika bulan berada dalam bayangan bumi, menghasilkan rona kemerahan yang mencolok.
Fase-Fase Gerhana Bulan Total
Selama gerhana bulan total, bulan akan melalui lima fase yang dimulai dengan penumbra. Proses ini berlangsung sekitar lima jam, dengan totalitas yang menjadi momen paling dinanti. Totalitas adalah saat bulan sepenuhnya berada dalam umbra bumi, sehingga seluruh permukaan bulan tampak kemerahan. Keindahan fenomena ini tidak hanya terlihat di satu lokasi; pengamat di berbagai belahan dunia dapat menyaksikannya secara langsung, dilansir dari bisnis.com.
Gerhana bulan total bukan hanya peristiwa astronomi, tetapi juga mengandung makna budaya dan spiritual bagi banyak masyarakat. Sejarah mencatat bahwa gerhana sering kali diasosiasikan dengan berbagai mitos dan kepercayaan. Tidak jarang, fenomena ini digunakan sebagai momen refleksi dan perenungan.
Menyaksikan Gerhana Bulan Total
Pengamat di Eropa Barat dan Australia akan mendapatkan pengalaman berbeda saat bulan terbenam atau terbit selama gerhana. Untuk menyaksikan keindahan ini, teleskop atau teropong dapat membantu meningkatkan pengalaman melihat gerhana. Namun, Anda juga dapat menikmati pemandangan ini dengan mata telanjang.
Gerhana bulan total selanjutnya setelah Maret 2025 akan terjadi pada malam tanggal 7-8 September, yang juga dinantikan oleh banyak orang. Keajaiban alam ini mengingatkan kita akan kebesaran semesta dan pentingnya menjaga hubungan dengan alam.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih dalam tentang gerhana bulan total, persiapkan diri dan saksikan fenomena ini dengan penuh rasa ingin tahu dan kekaguman.
Komentar