Insiden kebakaran terjadi di KM Umsini yang tengah bersandar di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (9/6) pukul 05.30 WITA. Kejadian ini mengakibatkan 1.677 penumpang batal berangkat, dengan beberapa penumpang mengalami luka-luka akibat kepanikan.
Kronologi insiden ini bermula ketika KM Umsini yang berlayar dari Baubau, Sulawesi Tenggara, hendak melanjutkan perjalanan ke Surabaya, Jawa Timur. Saat kapal bersandar, tiba-tiba terjadi kepulan asap yang memicu kepanikan di antara penumpang. Beberapa penumpang nekat melompat dari kapal, seperti yang dialami Siprianus Anunut (32), yang menceritakan bahwa seorang penumpang pria mengalami luka di wajah akibat terjatuh saat melompat keluar dari kapal.
Kepanikan semakin memuncak ketika listrik di kapal padam dan penumpang mendengar teriakan kebakaran. Seorang penumpang bernama Imol mengaku mendengar suara ledakan dari dek 2 yang kemudian disusul oleh padamnya listrik, membuat situasi semakin kacau. Penumpang lain, Agus (41), asal Purwodadi, juga mengungkapkan bahwa asap mulai mengepul dan membuat para penumpang bergegas keluar dari kapal.
Menurut Nannang, Plt Kepala Bagian Operasi Pelni Makassar, kebakaran terjadi sekitar 10 menit sebelum kapal dijadwalkan berangkat. Kepulan asap pertama kali terlihat dari cerobong kapal sekitar pukul 05.30 WITA, dan beberapa menit kemudian asap terlihat di berbagai dek penumpang. Para awak kapal segera menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan api, namun kepulan asap terus muncul di beberapa bagian kapal.
Para penumpang dievakuasi menggunakan tangga darat dan garbarata, dengan bantuan cepat dari petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi dan segera memadamkan api. PT Pelni memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.30 WITA.
Evan Eryanto, Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, menjelaskan bahwa kebakaran diduga disebabkan oleh percikan api di ruang mesin, tepatnya dari motor bantu yang berada di kamar mesin pada pukul 04.20 WITA. ABK KM Umsini segera melakukan upaya pemadaman menggunakan alat pemadam CO2 yang tersedia di atas kapal. Evan juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden ini dan memastikan bahwa PT Pelni akan menyediakan kapal pengganti bagi penumpang yang terdampak.
Penumpang tujuan Surabaya dan Kijang akan diberangkatkan menggunakan KM Labobar pada Selasa (11/6), sedangkan penumpang yang menuju Jakarta akan diangkut oleh KM Dorolonda di hari yang sama. PT Pelni juga memastikan akan mengakomodasi penumpang yang membatalkan perjalanan dengan pengembalian biaya tiket 100%.
Andi Besse, Plt Kepala Cabang Pelni Makassar, menambahkan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Sementara itu, PT Pelni bekerjasama dengan Pelindo untuk menyediakan tempat menginap bagi penumpang yang menunggu keberangkatan kapal pengganti di kawasan terminal Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, lengkap dengan fasilitas kasur, makanan, dan minuman.
Andi Besse juga menegaskan bahwa KM Umsini, yang berusia sekitar 30 tahun, masih layak untuk beroperasi karena selalu menjalani perawatan dan pemantauan berkala. Meski demikian, dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai dugaan kelebihan kapasitas kapal saat insiden terjadi.
Polisi juga turun tangan dalam menyelidiki penyebab kebakaran ini. Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto menyatakan bahwa pihaknya bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan pengecekan lebih lanjut. Garis polisi telah dipasang di tempat kejadian perkara, dan penumpang dilarang masuk tanpa koordinasi yang tepat.
Untuk menghindari potensi kegaduhan, aparat kepolisian menyiagakan 100 personel di sekitar KM Umsini dan kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lokasi kejadian.
Insiden kebakaran KM Umsini ini menjadi peringatan penting bagi seluruh pihak terkait untuk meningkatkan standar keselamatan dan tanggap darurat demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang. PT Pelni dan pihak berwenang terus berupaya memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang dalam setiap pelayaran.
Komentar