Medan, HarianBatakpos.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti baru-baru ini mengoreksi istilah libur sekolah selama sebulan yang sering disebut-sebut akan diterapkan selama bulan Ramadan. Menurut Mu’ti, kebijakan tersebut seharusnya dipahami sebagai pembelajaran di bulan Ramadan.
“Jadi libur Ramadan itu, bahasanya bukan libur Ramadan ya, karena ada yang nulis libur Ramadan. Bahasanya, pembelajaran di bulan Ramadan,” kata Mu’ti kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta. Kebijakan ini telah dibahas dengan melibatkan lintas kementerian yang terkait, dilansir dari Detikcom.
Mu’ti menambahkan bahwa kesepakatan telah dicapai dalam diskusi dengan Menko PMK, Menag, dan Mendagri. Pemerintah pun sedang menyusun surat edaran bersama untuk menjelaskan kebijakan ini secara formal.
“Nah, itu sudah kita bahas bersama Menko PMK, Menag, dan Mendagri, kemudian saya dan KSP,” lanjutnya. Proses ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan pendidikan tetap berjalan meskipun di bulan suci.
Selanjutnya, Mu’ti menyatakan bahwa progres mengenai kebijakan tersebut akan dilaporkan kepada Prabowo dalam rapat dengan sejumlah menteri. Ini menunjukkan pentingnya koordinasi antar kementerian dalam menyusun kebijakan pendidikan yang responsif.
Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno juga menegaskan bahwa surat edaran terkait kebijakan pembelajaran selama Ramadan sedang disiapkan. Dia meminta semua pihak untuk menunggu publikasi resmi surat tersebut.
Dengan penegasan ini, diharapkan masyarakat memahami bahwa bulan Ramadan tetap merupakan waktu yang produktif untuk pembelajaran, bukan sekadar libur. Ini adalah upaya untuk menjaga kesinambungan pendidikan di Indonesia.
Komentar