Daerah Peristiwa
Beranda » Berita » Kecelakaan Maut Akibat Klakson Telolet, Panggilan untuk Orang Tua dan Pengemudi

Kecelakaan Maut Akibat Klakson Telolet, Panggilan untuk Orang Tua dan Pengemudi

anak-anak berlari mengejar bus meminta klakson telolet, BatakPos/TP

Jakarta, Harianbatakpos.com – Kecelakaan kembali terjadi akibat fenomena bus telolet, yang merupakan hiburan murah bagi anak-anak. Seorang bocah meninggal dunia setelah tertabrak taksi saat mengejar bus telolet di sekitar Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (3/10/2024).

Bus telolet dikenal dengan suara klakson variatif yang membuat anak-anak antusias. Banyak bocah rela mengejar bus ini hanya untuk mendengar bunyi klakson tersebut, tanpa menyadari bahaya yang mengintai.
Kapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Kamis sore. Korban tertabrak saat berlari bersama teman-temannya untuk mengejar bus telolet.

“Dia (sopir taksi) nabrak yang mengakibatkan orang meninggal. Itu tuh apa, ngejar bus telolet katanya, bus telolet itu,” ungkap Anggiat (3/10/2024).

Dedikasi Luar Biasa Penghulu Pasuruan: Menikahkan di Tengah Sakit

Akibat kecelakaan ini, sopir taksi diamankan oleh pihak kepolisian. Ini bukanlah kejadian pertama yang melibatkan bus telolet. Sebelumnya, seorang bocah berusia lima tahun juga tewas setelah tertabrak bus saat berlari di samping bus yang sedang memasuki dermaga eksekutif Pelabuhan Merak, meminta sopir untuk membunyikan klakson telolet.

Rekaman video yang beredar menunjukkan bocah tersebut berlari di samping bus sebelum akhirnya terlindas di sisi kiri belakang kendaraan. Diduga, pengemudi bus tidak menyadari keberadaan bocah tersebut karena blind spot. Korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan dibawa ke RS Krakatau Medika Cilegon.

Menyikapi peristiwa ini, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengingatkan para orang tua untuk lebih memperhatikan perilaku anak-anak.

“Perilaku anak-anak yang meminta pengemudi bus untuk membunyikan klakson telolet dianggap sebagai hal biasa dan menjadi bentuk hiburan. Namun, di balik itu ada risiko yang mengintai,” ujarnya.

Baju Pramuka di Crop Top: Siswi Ini Jadi Sorotan Netizen

Sony menambahkan bahwa anak-anak belum sepenuhnya menyadari potensi bahaya yang ada dan belum dapat mengontrol emosi mereka.

“Jangan jadikan hal ini sebagai hiburan untuk anak-anak, karena jalan raya bukan tempat bermain. Dibutuhkan peran orang tua untuk melakukan edukasi kepada anak-anak,” kata Sony.

Ia juga menyoroti sikap sopir bus yang memenuhi permintaan anak untuk membunyikan klakson telolet tanpa mempertimbangkan risiko. Menurut Sony, kebiasaan ini harus dihilangkan agar fenomena anak-anak meminta klakson telolet bisa berkurang.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengambil langkah untuk mengatur penggunaan klakson telolet. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengimbau seluruh operator bus untuk tidak lagi menggunakan klakson telolet. Penggunaan klakson telolet dianggap berbahaya tidak hanya bagi anak-anak, tetapi juga dapat mengganggu fungsi rem pada bus.
|
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Dinas Perhubungan di Indonesia untuk lebih memperhatikan dan memeriksa penggunaan komponen tambahan seperti klakson telolet pada angkutan umum saat melakukan pengujian berkala.

“Penguji diminta untuk tidak meluluskan kendaraan angkutan umum yang menggunakan klakson telolet.” tegas Danto Restyawan, Direktur Sarana Transportasi Jalan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan