HarianBatakpos.com, JAKARTA – BP: Di tengah gemerlapnya kota Jakarta, terdapat suatu permukiman yang disebut sebagai ‘Kampung Zombie’. Nama ini melekat karena permukiman tersebut hampir tidak berpenghuni akibat sering dilanda banjir.
Kampung Zombie terletak di sisi bantaran anak Kali Ciliwung, tepatnya di RT 06 RW 07, Kelurahan Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Lokasinya yang tersembunyi di sebuah gang kecil di belakang Universitas Pertiwi menambah kesan sunyi dan terpinggirkan.
Seperti disadur dari laman CNN Indonesia, Menurut laporan dari detikNews, permukiman ini jarang terlihat ramai aktivitas, terutama karena sering menjadi korban banjir setiap musim hujan tiba. Kondisi ini membuat sebagian besar penduduknya memilih untuk mengungsi sementara saat air kali meluap.
Permukiman di Kampung Zombie ini menghadapi tantangan serius terkait infrastruktur dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Jalan-jalan sempit dan akses yang terbatas menjadi penghalang bagi upaya perbaikan yang lebih besar.
Namun demikian, warga yang tetap tinggal di sana menggambarkan kehidupan mereka dengan penuh ketabahan. Mereka telah terbiasa dengan pola hidup yang tidak stabil akibat banjir yang kerap kali mengancam tempat tinggal mereka.
“Banjir itu sudah seperti tamu rutin di sini. Setiap kali musim hujan datang, kami harus siap-siap menghadapinya,” ujar salah seorang warga Kampung Zombie yang enggan disebutkan namanya.
Keberadaan Kampung Zombie mencerminkan realitas kompleks dari masalah perkotaan di Jakarta, di mana sebagian wilayah terpinggirkan dan sulit untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam hal pembenahan infrastruktur dan penanganan banjir secara menyeluruh.
Dalam konteks ini, peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah tersebut menjadi krusial. Dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan lingkungan dan pembangunan infrastruktur yang tangguh sangat dibutuhkan.
Peristiwa di Kampung Zombie juga menjadi pengingat akan ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat terhadap bencana alam. Meskipun hidup dalam keterbatasan, mereka tetap berusaha untuk bertahan dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang sulit.
Masyarakat sekitar dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap Kampung Zombie, tidak hanya sebagai suatu wilayah terpinggirkan, tetapi juga sebagai bagian dari keseluruhan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta secara keseluruhan.
Kisah Kampung Zombie juga menjadi cerminan dari tantangan besar yang dihadapi oleh banyak wilayah perkotaan di Indonesia, di mana pengelolaan lingkungan dan infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama.
Dalam rangka mendukung pembangunan yang berkelanjutan, perlu adanya sinergi antara berbagai pihak untuk mengatasi masalah seperti banjir, infrastruktur yang kurang memadai, serta ketahanan masyarakat terhadap bencana alam yang semakin sering terjadi.
Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan aman, serta penguatan infrastruktur yang tangguh, diharapkan Kampung Zombie dan wilayah-wilayah serupa dapat mengalami perubahan positif menuju kondisi yang lebih baik dan lebih layak huni bagi penduduknya.
Komentar