Medan, HarianBatakpos.com – Kasus keracunan yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencuat ke permukaan sepanjang tahun 2025. Beberapa insiden ini melibatkan siswa dari berbagai sekolah di Indonesia, termasuk Cianjur dan Bombana. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai kasus keracunan MBG yang telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Kasus Keracunan MBG yang Mencuat
Dalam beberapa minggu terakhir, setidaknya enam kasus keracunan MBG telah dilaporkan di berbagai daerah, mulai dari Cianjur hingga Sulawesi Tenggara. Di Cianjur, sebanyak 78 siswa dari dua sekolah mengalami gejala keracunan makanan, yang membuat Dinas Kesehatan setempat menetapkan status KLB. Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan terhadap kualitas makanan yang disajikan melalui program MBG.
Penyebab dan Dampak
Salah satu kasus yang paling mencolok terjadi di SDN 33 Bombana, di mana sejumlah siswa mengalami muntah dan sakit perut setelah mengonsumsi ayam yang diduga basi. Kepala sekolah setempat menyatakan bahwa kejadian ini sangat memprihatinkan, karena banyak siswa yang seharusnya mendapatkan manfaat dari program MBG justru mengalami sakit. Kasus keracunan ini bukan hanya berdampak pada kesehatan siswa, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat.
Tindakan Evaluasi
Melihat banyaknya insiden keracunan MBG, anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani, menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap program ini. Proses dari penyediaan hingga distribusi makanan harus diperiksa dengan cermat. Hal ini penting agar kualitas makanan tetap terjaga dan tujuan dari program MBG dapat tercapai tanpa merugikan kesehatan anak-anak. “Pengawasan terhadap keseluruhan standar operasional harus dilakukan dengan cermat agar bantuan pemerintah tidak berubah menjadi musibah,” tegasnya.
Kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah harus menjadi perhatian serius dari pihak berwenang. Evaluasi menyeluruh terhadap program ini penting untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Kualitas makanan yang disajikan kepada siswa harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap program pemerintah.
Komentar