Kejadian Memalukan: Sekolah Minta Maaf Setelah Siswa Dipaksa Duduk di Lantai
Medan, HarianBatakpos.com – Kejadian memalukan yang menimpa seorang siswa di Medan ini menjadi perhatian publik. Seorang siswa kelas 4 SD, MI (10), dipaksa duduk di lantai oleh wali kelasnya karena menunggak pembayaran SPP. Kasus ini menimbulkan ancaman dari orang tua siswa dan mendorong DPRD Sumut untuk meminta evaluasi terhadap sekolah tersebut.
Pihak sekolah pun terpaksa meminta maaf setelah video hukuman tersebut viral di media sosial. Kamelia, ibu MI, merasa sangat marah dan kecewa. Dia berencana untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain jika tindakan tegas tidak diambil terhadap wali kelas tersebut.
“Jika pihak sekolah memecat wali kelas, saya tidak akan memindahkan anak saya,” ungkapnya, dilansir dari TRIBUN-MEDAN.
Keberanian Kamelia dalam menyuarakan ketidakpuasan ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi antara orang tua dan sekolah.
Kapolsek Delitua, Kompol Dedy Dharma, juga menegaskan bahwa pihak kepolisian turut serta dalam mediasi untuk menyelesaikan masalah ini. “Kami sudah menggerakkan anggota Bhabinkamtibmas untuk mengecek langsung terkait video viral tersebut,” ujarnya.
Dalam klarifikasi pihak sekolah, mereka mengakui bahwa tindakan Haryati, wali kelas, adalah kelalaian. Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, menegaskan bahwa tidak ada aturan yang mengizinkan hukuman tersebut. “Kami sangat kecewa dengan kondisi ini yang menjadi viral seluruh Indonesia,” tambahnya.
Walaupun pihak sekolah telah meminta maaf, sanksi lebih lanjut terhadap Haryati masih dalam proses. Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dalam pendidikan. Sebuah tindakan yang tidak sesuai dapat menimbulkan dampak besar, baik bagi siswa maupun orang tua.
Dalam kesimpulannya, kasus ini bukan hanya sekadar masalah hukum, tetapi juga masalah moral yang perlu diselesaikan secara bijaksana. Harapannya, tindakan tegas akan diambil guna mencegah kejadian serupa di masa depan, sehingga keamanan dan kenyamanan siswa dapat terjaga.
Komentar