Jakarta – Penunjukan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) oleh Presiden Jokowi tengah menjadi perbincangan hangat. Setelah serangan ransomware yang membobol Pusat Data Nasional (PDN), muncul petisi yang mendesak Budi mundur dari jabatannya. Apa alasan sebenarnya Jokowi menunjuk Budi Arie?
Dari Relawan ke Kursi Menteri
Budi Arie, yang sebelumnya dikenal sebagai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo), dipercaya oleh Jokowi untuk menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi BTS 4G Kominfo. Sebelum ini, Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes-PDTT).
Misi Khusus dari Jokowi
Jokowi menegaskan bahwa penunjukan Budi Arie sebagai Menkominfo bertujuan untuk memastikan pembangunan menara base transceiver station (BTS) berjalan lancar, khususnya di daerah terpencil (3T). “Saya ingin penyelesaian BTS diutamakan. Penyelesaian hukum silakan berjalan,” ujar Jokowi. Menurutnya, teknologi informasi dan komunikasi (ICT) adalah kunci dalam percepatan pembangunan dan kedaulatan negara.
Reaksi Terhadap Petisi
Budi Arie menyadari adanya petisi yang mendesak dirinya mundur. Namun, ia memilih untuk tidak banyak berkomentar. “Ya tunggu sajalah. Ah, sudahlah biar saja,” kata Budi. Sementara itu, Bendahara Umum ProJo, Panel Barus, menegaskan dukungannya agar Budi tetap menjabat, mengingat tugas berat dalam melawan judi online dan serangan siber.
Menghadapi Tantangan
Jokowi berharap agar Budi Arie bersama Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria dapat mempercepat pengembangan ICT dan menangani tantangan terkait kecerdasan buatan (AI) serta satelit frekuensi. “Nanti ada satuan tugas (satgas) untuk membantu,” tambah Jokowi.
Komentar