Malang-BP: Kasus kekerasan dan bullying yang dilakukan anak di lembaga pendidikan disebut psikolog anak kembali terjadi akibat kurang peran penting orang tua dan keluarga mengawasi dan mendidik anaknya.
Sebagai informasi, publik dikejutkan dengan dua kasus penganiyaan dan bullying dengan terduga pelajar yang masih di bawah umur.
Di Malang misalnya, pelajar kelas VII SMP Negeri mendapat perlakuan bullying yang menjurus kekerasan oleh teman – temannya hingga menyebabkan satu jarinya di amputasi.
Sedangkan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pelajar SMP HKBP Sidikalang berinisial SN (14) tewas akibat tendangan yang mengenai dada korban, setelah berkelahi dengan pelajar lainnya berinisial SO (14).
Psikolog Anak, Salis Yuniardi mengatakan bahwa perlu adanya peran penting orangtua dan keluarga sebagai pendidik dan pendamping dalam setiap aktivitasnya.
“Anak dengan keterbatasannya masih bergantung bagaimana keluarga dan lingkungannya, dia tidak bisa sepenuhnya bertanggungjawab atas perbuatannya. Perlu peran orang tua dan keluarga sebagai pendidik dan role model,” ungkap pria yang juga Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (6/2/2020).
Perkembangan media sosial dan media digital yang menyuguhkan kekerasan juga dinilainya mampu membuat anak lebih agresif. Hal ini membuat anak cenderung juga akan melakukan kekerasan tersebut kepada orang – orang yang ada di sekitarnya.
“Bisa melalui apapun, dari orang tua yang sering kasar juga sekarang media. Pada intinya anak yang sering terpapar kekerasan akan terbentuk mudah pula melakukan kekerasan,” terangnya kembali.
Maka Salis kembali mengingatkan pentingnya peran orang tua dan keluarga untuk mengajarkan dan menjadi teladan bagi anak – anaknya. “Makanya orang tua dan keluarga perlu mendampingi dan memahami putra putrinya apa yang dilihatnya dari media termasuk, media sosial,” bebernya.
Di sisi lain, saat anak berada di sekolah perlu adanya peran sekolah dalam hal ini guru dan seluruh stakeholder di sekolah untuk sama – sama mengawasi perilaku sang anak.
“Selain orang tua, perlu peran sekolah dan guru, yang tidak kalah penting. Apalagi kalau jika ada kejadian di sekolah,” tukasnya. (okz)
Komentar