Medan, HarianBatakpos.com – Enam bayi di Jalur Gaza Utara telah meninggal dunia akibat kekurangan gizi yang parah.
Mereka menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Kamal Adwan dan Kompleks Medis Al Shifa. Kejadian tragis ini mencerminkan krisis kemanusiaan yang semakin mendalam di wilayah tersebut.
Menurut sumber medis setempat, empat dari enam bayi yang meninggal dunia dirawat di Rumah Sakit Kamal Adwan. Sementara itu, tujuh bayi lainnya masih dalam kondisi kritis akibat kekurangan gizi.
Dua bayi lainnya dinyatakan meninggal di Kompleks Medis Al Shifa, yang merupakan fasilitas kesehatan terbesar di Gaza. Situasi ini semakin memprihatinkan mengingat blokade militer Israel yang masih berlangsung, dilansir dari ajnn.net.
Pekan lalu, laporan dari Global Nutrition Cluster menunjukkan adanya peningkatan drastis dalam jumlah kasus kekurangan gizi, terutama di kalangan anak-anak, wanita hamil, dan menyusui. Situasi ini menimbulkan ancaman besar bagi kesehatan mereka, yang kini semakin terdesak oleh kondisi yang sulit.
Kekurangan gizi di Gaza semakin memburuk ketika agresi Israel memasuki pekan ke-21. Makanan dan air bersih menjadi sangat langka, sementara berbagai penyakit mulai merajalela.
Hal ini membahayakan nutrisi dan kekebalan perempuan serta anak-anak, menyebabkan lonjakan kasus malnutrisi akut yang sangat mengkhawatirkan.
Laporan berjudul “Kerentanan Gizi dan Analisis Situasi – Gaza” menunjukkan bahwa kondisi sangat ekstrem di Jalur Gaza Utara, di mana pengiriman bantuan hampir sepenuhnya terputus selama berminggu-minggu.
Krisis ini menuntut perhatian dunia untuk mengatasi masalah kekurangan gizi yang mengancam nyawa bayi dan anak-anak di wilayah tersebut.
Komentar