Ekbis
Beranda » Berita » Kelangkaan Minyakita di Riau Akibat HET Naik, Diduga Ada Spekulan Bermain

Kelangkaan Minyakita di Riau Akibat HET Naik, Diduga Ada Spekulan Bermain

Kelangkaan Minyakita di Riau Akibat HET Naik, Diduga Ada Spekulan Bermain
Kelangkaan Minyakita di Riau Akibat HET Naik, Diduga Ada Spekulan Bermain

Pekanbaru, HarianBatakpos.com – Minyak goreng kemasan sederhana, Minyakita, dilaporkan langka di pasaran setelah pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) dari Rp14.000 per liter menjadi Rp15.700 per liter. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Riau, salah satu wilayah penghasil minyak sawit terbesar di Indonesia.

Mengutip situs resmi Media Center Provinsi Riau, Minyakita di wilayah tersebut mengalami kelangkaan dan kenaikan harga jauh di atas HET yang ditetapkan. Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop) Riau, M Taufiq OH, menjelaskan bahwa selain pasokan yang terbatas, situasi ini diduga dimanfaatkan oleh spekulan untuk meraup keuntungan lebih besar.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, juga mengonfirmasi adanya kelangkaan ini. Menurutnya, meskipun HET telah ditetapkan, harga Minyakita di beberapa daerah belum menunjukkan penurunan. Hal ini disebabkan oleh produsen yang masih dalam proses pengubahan label HET pada kemasan.

BI Ungkap Utang Luar Negeri Indonesia Capai 431,5 Miliar Dolar

“Dapat kami sampaikan, 423 daerah melaporkan harga stabil atau turun, 54 daerah melaporkan harga naik 0-5%, dan 7 kabupaten/kota perlu menjadi perhatian karena kenaikan harga di atas 5%, termasuk Kabupaten Aceh Tengah, Nagan Raya, Deli Serdang, Lahat, Bogor, Seruyan, dan Merauke,” papar Moga.

Moga menambahkan bahwa rata-rata pasokan DMO (domestic market obligation) bulanan dalam bentuk curah dan Minyakita selama 2023-2024 mencapai 228 ribu ton per bulan. Realisasi ini melebihi target DMO yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sebesar 174 ribu ton, selain minyak goreng kemasan premium.

Sementara itu, lanjut Moga, realisasi DMO bulan Agustus 2024 sudah lebih tinggi dibandingkan Juli, mencapai 149.182 ton, terdiri dari Minyakita sebanyak 49.207 ton (33%) dan minyak goreng curah sebanyak 99.976 ton (67%).

“Pascaditerbitkannya Permendag No 18/2024, minyak goreng curah bukan lagi bagian dari DMO, tetapi masih beredar di pasaran,” tambahnya.

Kurs Rupiah Melemah! Nilai Tukar Hari Ini Tembus Rp16.308 per Dolar AS

Meskipun demikian, Moga menegaskan bahwa stok Minyakita relatif tersedia di pasar rakyat di seluruh Indonesia. Hal ini terungkap dari hasil Survei Cepat Kondisi Stok dan Pasokan Minyakita di Pasar Rakyat Seluruh Indonesia yang dilakukan oleh Kemendag, di mana lebih dari 74% responden melaporkan bahwa pasokan Minyakita cenderung tidak mengalami hambatan.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan