Peristiwa
Beranda » Berita » Kelebihan Hari Tasyrik, Makna dan Larangan Ibadah Puasa

Kelebihan Hari Tasyrik, Makna dan Larangan Ibadah Puasa

Harianbatakpos.com , JAKARTAHari tasyrik merupakan periode istimewa yang terkait dengan perayaan Idul Adha. Pada waktu ini, umat Muslim diperbolehkan melakukan berbagai ibadah, kecuali puasa. Istilah “tasyrik” merujuk pada tiga hari setelah Idul Adha, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Ketiga hari ini memiliki makna khusus yang terkait dengan hari raya kurban.

 

Secara etimologi, tasyrik bermakna menghadap ke arah sinar matahari dalam bahasa Arab. Hari tasyrik mengacu pada periode setelah Hari Raya Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah. Tiga hari ini dianggap sebagai pelengkap dari Hari Raya Idul Adha.

Panik di Udara! Pesawat Air India Mendarat Darurat di Thailand Gara-Gara Ancaman Bom

 

Salah satu keistimewaan dari hari tasyrik adalah sebagai waktu yang Allah tetapkan untuk umat Muslim merasakan nikmat-Nya melalui hewan-hewan kurban. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa hari-hari tasyrik adalah hari-hari makan, minum, dan berzikir kepada Allah, seperti disadur dari laman CNN Indonesia.com.

 

Menurut kalender hijriah Kementerian Agama RI, tahun ini Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah 1445 H, yang bertepatan dengan Senin, 17 Juni 2024. Oleh karena itu, hari tasyrik pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada tanggal 18, 19, dan 20 Juni 2024.

Sopir Ambulans Nyasar Bareng Jenazah ODGJ, RSKD Dadi Makassar Klarifikasi

 

Pada hari tasyrik, umat Muslim diperbolehkan untuk melakukan berbagai ibadah kecuali puasa. Larangan berpuasa pada hari tasyrik disebabkan oleh anjuran untuk menikmati hidangan daging kurban. Rasulullah Saw pernah menyatakan larangan ini dalam sebuah hadis yang menyatakan bahwa tidak diperkenankan berpuasa pada hari tasyrik kecuali bagi mereka yang tidak mendapatkan hewan kurban ketika menunaikan ibadah haji.

 

Selain itu, hari tasyrik juga dikenal sebagai hari di mana umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir. Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis yang menyatakan bahwa hari tasyrik adalah hari makan, minum, dan berzikir. Oleh karena itu, zikir dan takbir lebih ditekankan daripada sholat sunnah pada hari tasyrik.

 

Amalan yang dianjurkan pada hari tasyrik antara lain adalah menyembelih hewan kurban, menikmati hidangan makanan dan minuman dari kurban, serta memperbanyak zikir dan takbir. Menyembelih hewan kurban pada hari tasyrik merupakan ibadah yang sama dengan pada hari Idul Adha. Selain itu, mengkonsumsi hidangan dari hasil kurban dan melakukan zikir kepada Allah juga dianjurkan pada hari tasyrik.

 

Dengan demikian, hari tasyrik menawarkan kesempatan bagi umat Muslim untuk merasakan keistimewaan ibadah kurban dan merayakan nikmat dari Allah. Larangan berpuasa pada hari tasyrik merupakan bagian dari anjuran untuk menikmati hidangan kurban dan memperbanyak zikir kepada Allah. Semoga pemahaman tentang keistimewaan hari tasyrik ini dapat memperdalam rasa syukur dan ketaatan umat Muslim dalam menjalankan ibadah mereka.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *