Pernikahan adalah momen yang sakral dan istimewa bagi setiap individu, tak terkecuali bagi para Asisten Rumah Tangga (ART) yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari keluarga mereka. Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan kehadiran Ashanty dan keluarga dalam pernikahan salah satu ART-nya, Maya, di Sragen, Jawa Tengah. Kehadiran mereka tak hanya mengundang decak kagum, tetapi juga menginspirasi perbincangan mengenai etika, kehangatan keluarga, dan apresiasi terhadap kebersamaan.
Dalam unggahan di media sosialnya, Ashanty membagikan momen makan-makan di rumah Maya melalui video TikTok. Dalam video tersebut, keluarga Ashanty disuguhi berbagai hidangan rumahan, termasuk olahan ketan, sayur pepaya, jengkol, petai, ayam goreng, tempe, dan sambel. Apresiasi Ashanty terhadap makanan rumahan yang disajikan dengan penuh kehangatan sangat terasa, seiring dengan ungkapan beliau bahwa makanan rumahan memang menjadi yang terbaik.
Tindakan Ashanty dan keluarga yang rela datang jauh-jauh dari Jakarta ke Sragen untuk menghadiri pernikahan ART-nya menjadi contoh nyata dari kehangatan dan kebersamaan dalam sebuah keluarga. Ini tidak hanya sekadar menunjukkan hubungan profesional antara majikan dan ART, tetapi juga ikatan emosional yang kuat dan saling menghormati antara dua belah pihak, dikutip dari VIVA.
Reaksi netizen terhadap video tersebut juga mencerminkan apresiasi terhadap sikap Ashanty yang sopan dan menghargai makanan yang disuguhkan. Banyak netizen yang menyoroti betapa senangnya tuan rumah melihat tamunya dengan selera makan yang baik dan semangat untuk menikmati hidangan yang telah disiapkan. Sikap Ashanty yang sopan dan merespons dengan antusiasme terhadap hidangan rumahan juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang sosial yang sama.
Selain itu, kehadiran Ashanty dan keluarga dalam pernikahan ART-nya juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya menghargai dan mengakui kontribusi para ART dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bukan hanya sekadar tenaga kerja domestik, tetapi juga bagian dari keluarga yang pantas mendapatkan apresiasi dan perhatian yang sama.
Pentingnya menjaga etika dan sikap menghargai dalam setiap kesempatan, termasuk saat menerima jamuan di rumah seseorang, juga menjadi pembelajaran yang berharga dari peristiwa ini. Kelembutan dan kesederhanaan Ashanty dalam menyikapi peristiwa tersebut mengingatkan kita akan pentingnya sikap rendah hati dan penghargaan terhadap orang lain, tanpa memandang status atau profesi.
Dalam kesimpulannya, kehadiran Ashanty dan keluarga dalam pernikahan ART-nya tidak hanya menjadi sorotan media sosial, tetapi juga memicu refleksi mendalam tentang arti keluarga, etika, dan apresiasi terhadap orang lain. Semoga peristiwa ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu menjaga kehangatan dan kebersamaan dalam hubungan kita dengan orang lain, tanpa terkecuali.
Komentar