Viral
Beranda » Berita » Keluarga Diusir dari Kontrakan di Lubuklinggau, Isu Pilkada Jadi Kontroversi

Keluarga Diusir dari Kontrakan di Lubuklinggau, Isu Pilkada Jadi Kontroversi

Keluarga Diusir dari Kontrakan di Lubuklinggau, Isu Pilkada Jadi Kontroversi
Keluarga Diusir dari Kontrakan di Lubuklinggau, Isu Pilkada Jadi Kontroversi

Lubuklinggau, HarianBatakpos.com – Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan satu keluarga yang diusir dari kontrakannya. Isu yang beredar menyebutkan bahwa pengusiran ini terjadi karena perbedaan pilihan politik dalam Pilkada Lubuklinggau 2024. Keluarga tersebut diduga mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1, sementara pemilik kontrakan mendukung paslon nomor urut 2.

Kejadian ini terjadi di sebuah kontrakan yang terletak di RT 01, Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Minggu (17/11) siang. Dalam video yang beredar, terlihat satu keluarga sedang bersiap-siap untuk pindah rumah. Penyewa kontrakan, Bokir, bersama istrinya Mulyani, terlihat sedang memindahkan barang-barang mereka ke dalam mobil pikap. Di sisi lain, ibu Bokir yang diduga mengidap penyakit stroke, tampak menangis dan menunggu di kursi rodanya.

Dilansir dari detik.com, Bokir menjelaskan bahwa keluarganya sudah tinggal di kontrakan tersebut selama tiga tahun, meskipun mereka terhitung menunggak pembayaran sewa selama tiga bulan terakhir. “Memang nunggak tiga bulan, tapi kami sudah berniat untuk melunasi karena kami sudah lama tinggal di sana,” kata Bokir.

Tangis Pemuda yang Akan Jalani Masa Pendidikan Polri, Sedih Tinggalkan Nenek Sendiri di Rumah

Senada dengan pernyataan Bokir, Mulyani juga mengungkapkan bahwa pemilik kontrakan meminta mereka untuk mengosongkan rumah karena rumah tersebut perlu diperbaiki setelah terkena banjir. Namun, Mulyani merasa tidak adil karena hanya keluarga mereka yang diminta untuk keluar. “Kenapa cuma kami yang disuruh keluar, sementara yang lainnya enggak? Pemilik kontrakan sempat berkata, ‘Aku kecewa berat sama kau, aku pilih YOK (Rahmat Hidayat-Rustam Effendi), kau pilih ROIS (Rodi Wijaya-Imam Senen)’,” ungkapnya.

Saat ini, Bokir dan keluarganya menumpang di rumah saudaranya. Sementara itu, Plt Lurah Jawa Kanan SS, Yuliana, memberikan klarifikasi terkait masalah ini. Menurutnya, pengusiran tersebut murni disebabkan oleh tunggakan pembayaran kontrakan selama tiga bulan. “Sudah diklarifikasi, jadi ini tidak ada kaitannya dengan perbedaan pilihan politik. Pemilik kontrakan memang berhak untuk meminta penyewa mengosongkan rumah jika pembayaran sewa belum dilunasi. Tidak ada unsur politik dalam masalah ini,” jelas Yuliana.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *