Daerah Kota Medan
Beranda » Berita » Kematian Siswi Sekolah Penerbangan di Medan, Dikelilingi Kejanggalan: Keluarga Tuntut Pengusutan Tuntas

Kematian Siswi Sekolah Penerbangan di Medan, Dikelilingi Kejanggalan: Keluarga Tuntut Pengusutan Tuntas

Ilustrasi kematian. Polda Sumut masih menyelidiki kasus kematian Ade Nurul Fadilah (18), siswi sekolah penerbangan di Sumatera Flight Education Center, BP/TRBN.

Medan, Harianbatakpos.com – Kasus kematian Ade Nurul Fadilah (18), siswi Sekolah Penerbangan Sumatera Flight Education Center, menyisakan banyak pertanyaan bagi keluarga korban. Ade Nurul dilaporkan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit pada Selasa, 1 Oktober 2024. Meski pihak sekolah menyebut kematian disebabkan penyakit, keluarga mengungkap sejumlah kejanggalan yang menimbulkan kecurigaan.

Menurut kakak korban, Putri, keluarga menemukan sejumlah memar dan luka di tubuh Ade saat proses pemandian jenazah.
“Kami melihat bekas memar di dada, serta luka di leher, bahu, punggung, tangan, dan kaki,” ujarnya. Selain itu, keluarga juga mendengar informasi bahwa Ade sempat berselisih dengan teman asrama sebelum meninggal.

Tommy Faisal Pane, kuasa hukum keluarga, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan forensik menyatakan korban meninggal karena kekurangan oksigen. “Kami melihat ada indikasi unsur kesengajaan dalam peristiwa ini. Oleh sebab itu, kami berharap penyelidikan dapat menggunakan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana,” tegasnya.

Pedagang dan PUD Pasar Medan Kolaborasi Majukan Pasar Pusat Pasar

Detik-detik Kematian
Tommy menjelaskan bahwa Ade Nurul adalah siswi baru di sekolah tersebut sejak Juli 2024. Pada Selasa, 1 Oktober 2024, pihak asrama menghubungi keluarga, menginformasikan kondisi kesehatan Ade yang memburuk dan menyarankan agar ia segera dibawa ke rumah sakit. Namun, saat keluarga tiba di Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara, mereka mendapat kabar bahwa Ade telah meninggal.

Pihak medis di RS USU menyatakan korban dibawa dalam kondisi sudah tidak bernyawa sehingga tidak ada tindakan medis yang dilakukan. Saat memandikan jenazah, keluarga menemukan bekas luka yang diduga akibat kekerasan. “Saat dimandikan, terlihat ada bekas yang menyerupai cekikan di tubuh Ade,” ungkap Tommy.

Sikap Sekolah
Sumatera Flight Education Center menyatakan bahwa kematian Ade disebabkan oleh penyakit. Kuasa hukum sekolah, Hendra Manatar Sihaloho, membantah adanya praktik kekerasan di asrama dan menyebut bahwa sekolah tidak menerapkan sistem senioritas. “Di sekolah ini tidak ada budaya senioritas atau perundungan. Kami juga terkejut mendengar kabar ini,” katanya pada Selasa, 29 Oktober 2024.

Menurut Hendra, Ade sering mengalami sakit kepala dan mengonsumsi obat dari warung. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah telah merekomendasikan korban untuk dibawa ke rumah sakit. Terkait memar yang ditemukan di tubuh Ade, Hendra menyebut bahwa hal tersebut bisa saja disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

Pemilik Akun Presiden Mangkok Ditangkap Polda Sumut Kasus Pornografi Online

Hingga kini, keluarga Ade Nurul masih menunggu perkembangan penyelidikan dari Polda Sumatera Utara untuk mengungkap penyebab pasti kematian.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *